Generasi sandwich adalah kelompok yang menanggung beban ganda, yakni memenuhi kebutuhan keluarga inti sekaligus mendukung orang tua, sehingga memunculkan tekanan ekonomi, sosial, dan psikologis. Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi generasi sandwich dalam film Home Sweet Loan menggunakan semiotika Roland Barthes dengan tiga tahapan makna: denotasi, konotasi, dan mitos. Penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif melalui observasi film, wawancara informan, dan studi pustaka, dengan validitas diuji melalui triangulasi. Hasil menunjukkan simbol rumah dimaknai sebagai status sosial, utang/KPR sebagai beban finansial, pekerjaan sebagai impian yang terhambat, pinjaman sosial sebagai tekanan, serta keluarga sebagai simbol pengorbanan. Dialog tokoh memperkuat mitos budaya bahwa anak berbakti harus rela berkorban demi keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa film Home Sweet Loan merefleksikan realitas generasi sandwich di masyarakat urban Indonesia
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025