Rendahnya minat investasi, khususnya di kalangan perempuan, masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Survei OJK tahun 2022 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 49,68%, dengan perempuan memiliki tingkat literasi yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Kondisi ini diperburuk oleh rendahnya kepercayaan diri perempuan dalam mengambil risiko serta adanya hambatan sosial dan budaya yang memengaruhi keputusan finansial. Di Kota Mataram, meskipun banyak perempuan terlibat dalam aktivitas ekonomi seperti UMKM, partisipasi mereka dalam investasi formal masih rendah. Padahal, di era digital saat ini, kemajuan teknologi keuangan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan layanan keuangan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial literacy, financial behavior, dan financial technology terhadap keputusan investasi perempuan di Kota Mataram. Metode yang digunakan adalah kuantitatif asosiatif, dengan penyebaran kuesioner kepada 100 responden perempuan yang telah atau sedang berinvestasi. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun simultan terhadap keputusan investasi. Temuan ini menjadi dasar penting bagi perempuan, lembaga keuangan, dan pembuat kebijakan dalam mendorong penguatan literasi, perilaku keuangan, dan pemanfaatan teknologi dalam pengambilan keputusan investasi.
Copyrights © 2025