Tidak efisiennya penggunaan tempat tidur pada ruang rawat inap dapat menghambat proses pelayanan pasien dan menurunkan mutu layanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan menganalisis keefisienan penggunaan tempat tidur di RSIJ Sukapura tahun 2024 menggunakan teori Grafik Barber Johnson (GBJ). Metode yang digunakan adalah campuran (mix method), memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSIJ Sukapura belum memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk pembuatan Grafik Barber Johnson. Perhitungan empat indikator utama Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (AVLOS), Turn Over Interval (TOI), dan Bed Turn Over (BTO)belum memenuhi standar ideal. Hasil pemetaan GBJ menunjukkan hanya ruang rawat inap Al-Farobi yang berada pada daerah efisiensi, sedangkan Abu Dzar, Al-Ghifari, Al-Farisi, dan Al-Adawiyah berada di luar daerah efisiensi. Faktor penyebab meliputi faktor internal, seperti ketidakpuasan pasien, keterbatasan kapasitas tempat tidur, serta kebijakan pemisahan pasien berdasarkan jenis kelamin, dan faktor eksternal berupa ulasan negatif pada Google Review. Disarankan agar RSIJ Sukapura menyusun SPO analisis penggunaan tempat tidur berbasis GBJ serta melakukan monitoring dan evaluasi rutin untuk memastikan seluruh indikator efisiensi sesuai standar ideal.
Copyrights © 2025