Claim Missing Document
Check
Articles

Tinjauan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Berdasarkan Elemen Penilaian Akreditasi SNARS 1.1 di RSUD Kembangan Muammar Dzachwani; Deasy Rosmala Dewi; Puteri Fannya; Laela Indawati
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.568 KB) | DOI: 10.54877/ijhim.v2i1.37

Abstract

Ringkasan pulang ( resume atau discharge summary) adalah ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait, lembar resume medis harus ditandatangani oleh dokter penanggung jawab pasien. Kelengkapan resume medis digunakan untuk dasar pembuatan laporan intern dan ekstern rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian resume medis berdasarkan elemen penilaian akreditasi SNARS 1.1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data adalah observasi, analisis kuantitatif, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Standar Prosedur Operasional pengisian resume medis di RSUD Kembangan Jakarta sudah ada, dimana terdapat 3 prosedur yang belum dijalankan yaitu tidak adanya buku catatan yang mencatat mengenai resume yang belum diisi, melengkapi resume medis dilakukan di ruang rawat inap, belum tersedianya buku catatan yang mencatat resume medis yang belum diisi. Kelengkapan resume medis berdasarkan elemen penilaian akreditasi SNARS 1.1 91,59% dari 90 resume medis dan tidak lengkap 8,41%. Dampak dari ketidaklengkapan resume medis membuat angka review rekam medis menjadi tidak bagus, bagi pasien bpjs klaim menjadi terhambat, membuat proses kelanjutan pengobatan terganggu karna riwayat pengobatan pasien tidak lengkap, tidak lengkap resume juga berpengeraruh terhadap akreditasi rumah sakit. Perlunya disosialisasikan kembali mengenai Standar Operasional Prosedur dan perlu ketegasan dari pihak Direktur rumah sakit agar tingkat kedisiplinan dalam pengisian resume medis dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
TEKNIK TELAAH SOAL UJI KOMPETENSI PEREKAM MEDIS DAN PENGGUNAAN APLIKASI UJIAN ONLINE DI MASA PANDEMI Nanda Aula Rumana; Laela Indawati; Deasy Rosmala Dewi; Daniel Happy Putra; Puteri Fannya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1932

Abstract

Tenaga kesehatan merupakan seseorang yang mengabdikan dirinya pada bidang. Salah satu tenaga kesehatan diantaranya adalah petugas rekam medis dan informasi kesehatan. Seorang perekam medis dan informasi kesehatan harus mempunyai kompetensi yang baik, perekam medis dan informasi kesehatan diharuskan mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperlihatkan beberapa kompetensi. Untuk menghadapi uji kompetensi tenaga kesehatan tersebut, selain dari sisi peserta didik harus mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih, tenaga dosen juga harus membuat soal yang landasannya berdasarkan format soal uji kompetensi. Maka dari itu, diperlukan telaah soal sebagai upaya institusi pendidikan sehingga setiap dosen mampu menghasilkan soal-soal untuk mencapai kompetensi mata kuliah secara optimal, mempunyai validitas yang tinggi dengan analisis yang dapat diterima secara nasional serta dapat terbentuk bank soal sebagai persiapan uji kompetensi. Pengabdian ini dilaksanakan melalui video conference (via aplikasi zoom) pada 15 Juli 2020 dikarenakan wabah pandemi Covid-19. Selain itu, kegiatan juga disiarkan secara live dalam platform youtube. Output dalam kegiatan ini diharapkan keterampilan dosen setelah diberikan materi tentang teknik telaah soal uji kompetensi perekam medis dan penggunaan aplikasi ujian online meningkat. Sehingga pada masa mendatang dosen tidak mengalami kesalahan pada saat pembuatan soal.
TINJAUAN KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. HASSAN TOTO BOGOR UNTUK 5 TAHUN KEDEPAN Noviana Dian Angelina; Noor Yulia; Wiwik Viatiningsih; Deasy Rosmala Dewi
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2111

Abstract

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan rekam medis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung rak penyimpanan dengan rekam medis yang ada, menghitung luas ruangan untuk memperkirakan kebutuhan 5 tahun kedepan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit, menghitung kebutuhan rak penyimpanan rekam medis 5 tahun yang akan datang, menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis 5 tahun kedepan, dan mengidentifikasi faktor – faktor masalah yang ada pada ruang penyimpanan rekam medis. Faktor masalah yang ada di ruang penyimpanan yaitu kurangnya rak penyimpanan rekam medis, tinggi rak yang tidak terjangkau oleh petugas rekam medis, tidak adanya tracer, retensi yang tidak rutin dilakukan, perlu penambahan petugas rekam medis dengan lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan rak penyimpanan dapat diganti dengan rak roll o’ pack.
Gambaran Kelengkapan Pengisian Resume Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Ende Mekhtildis Suryati; Noor Yulia; Nanda Aula Rumana Aula Rumana; Deasy Rosmala Dewi
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2202

Abstract

ABSTRACTThe completeness of filling out a medical resume is very important to facilitate the main activities in the medical record unit and to support health services for patients who want to return for treatment after returning home. The medical resume must be filled in completely by the DPJP. This research was conducted in the medical record unit of the Ende Hospital from April to June 2021 with the aim of knowing the completeness of filling out a medical resume at the Ende Hospital. The method used is descriptive quantitative analysis method with data collection techniques, namely interviews, observations and literature studies. Based on the results of the study, from 81 samples of medical resumes, the average percentage of completeness of medical resumes was 92% and the average percentage of incompleteness was 8%. With details based on 4 components of quantitative analysis, the completeness of component 1 patient identification is 91% (74 RM), component 2 important notes is 87% (72 RM), component 3 author authentication is 95% (77 RM), and component 4 notes 98% (79 RM). Where the highest percentage of completeness is found in component 4 good notes of 98% (79 RM), and the most incomplete component is found in component 2 important notes of 13% (10 RM). This incompleteness resulted in the process of data management in the medical record unit being hampered and the quality of hospital services decreasing.Keywords : Completeness, Fill in Medical Resume ABSTRAKKelengkapan pengisian resume medis sangat penting untuk memudahkan kegiatan pokok di unit rekam medis dan menunjang pelayanan kesehatan bagi pasien yang mau berobat kembali setelah pulang rawat. Resume medis wajib diisi dengan lengkap oleh DPJP. Penelitianinidilakukan di unit rekam medis RSUD Ende bulan April sampai Juni 2021 dengan tujuan untuk mengetahui kelengkapan pengisian resume medis di RSUD Ende. Metode yang digunakan adalah metode deskskriptif analisis kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dari 81 sampel resume medis diperoleh rata-rata persentase kelengkapan pengisian resume medis sebesar 92% dan rata-rata persentase ketidak lengkapan sebesar 8%. Dengan rincian berdasarkan 4 komponen analisis kuantitatif, kelengkapan komponen 1 identifikasi pasien sebesar 91% (74 RM), komponen 2 catatan yang penting sebesar 87% (72 RM), komponen 3 autentifikasi penulis sebesar 95%(77 RM), dan komponen 4 catatan yang baik sebesar 98% (79 RM). Dimana persentase kelengkapan terbanyak terdapat pada komponen 4 catatan yang baik sebesar 98% (79 RM), dan komponen ketidaklengkapan terbanyak terdapat terdapat pada komponen 2 catatan yang penting sebesar 13% (10 RM). Ketidaklengkapan tersebut mengakibatkan proses pengelolaan data di unit rekam medis terhambat serta menurunnya mutu pelayanan rumah sakit.Kata Kunci : Kelengkapan, Isi Resume Medis 
Tinjauan Pelaksanaan Retensi Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas Kecamatan Kembangan Umi Syafitri; Muniroh -; Deasy Rosmala Dewi; Nanda Aula Rumana
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2067

Abstract

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Dalam melaksanakan tugasnya, puskesmas berwenang untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan kesehatan pasien dan untuk mengevaluasi kualitas dan ruang lingkup kesehatan jasa. Pencatatan dan pelaporan pasien dapat dilihat dari berkas rekam medis pasien. Rekam medis di fasilitas kesehatan non-rumah sakit harus disimpan sekurang-kurang selama dua tahun dari terakhir tanggal kunjungan berobat. Setelah batas waktu penyimpanan terlampaui, rekam medis dapat dimusnahkan. Puskesmas Kecamatan Kembangan, merupakan salah satu puskesmas yang berada di wilayah kembangan utara. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala rekam medis, sehingga saat ini Puskesmas Kecamatan Kembangan terjadi penumpukan rekam medis inaktif pada rak penyimpanan aktif. Hal ini kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Kecamatan Kembangan dan tidak memiliki jadwal retensi
Penerimaan Pasien Terhadap Sistem Pendaftaran Online Menggunakan Technology Acceptance Model di RSUP Fatmawati Nanda Aula Rumana; Elina Intan Apzari; Deasy Rosmala Dewi; Laela Indawati; Noor Yulia
Faktor Exacta Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/faktorexacta.v13i1.5611

Abstract

Sistem pendaftaran online adalah sebuah sistem dimana pasien melakukan pendaftaran untuk mendapatkan pemeriksaan dari fasilitas pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini beberapa rumah sakit milik pemerintah sudah menerapkan sistem pendaftaran online guna mempermudah proses pendaftaran pasien. Technology Acceptance Model merupakan sebuah model untuk mengukur faktor yang mempengaruhi diterimanya suatu sistem informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran penerimaan pasien terhadap pendaftaran online serta kendala yang terjadi saat menggunakan pendaftaran online. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan desain penelitian crossectional. Dari hasil penelitian yang melibatkan 106 responden 48% diantaranya menyatakan sudah menggunakan sistem pendaftaran online. Karakteristik pasien di RSUP Fatmawati mayoritas berjenis kelamin perempuan (69,81%), umur rata-rata 36 tahun, pendidikan terakhir kebanyakan berpendidikan SMA (59,4%), berstatus menikah (84%), pekerjaan terbanyak yaitu Ibu rumah tangga (31,1%), suku terbanyak yaitu jawa (33%). Pendapatan rata-rata keluarga >UMR (69%). factor yang mempengaruhi penerimaan pasien terhadap sistem pendaftaran online di RSUP Fatmawati adalah faktor Perceived Ease of Use (persepsi kemudahan penggunaan), Behavioral Intention to Use (niat perilaku). Faktor yang paling berpengaruh terhadap penerimaan pasien pada sistem pendaftaran online adalah faktor Behavioral Intention to Use/niat perilaku.. Disarankan RSUP Fatmawati untuk lebih menyosialisasikan cara menggunakan pendaftaran online kepada pasien/masyarakat. Selain itu diharapkan sistem tidak hanya dibuat di android, tapi juga di iOS agar jangkauannya lebih luas, dan diharapkan tersedianya informasi terkait batasan pasien di poliklinik.
Kualitas Sistem Informasi Self Check-In di RS PON Jakarta menggunakan Webqual4.0 Sri Kholifatun; Nanda Aula Rumana; Deasy Rosmala Dewi; Noor Yulia; Fitria Atmojowati; Yeni Safitri
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem self check-in dirancang khusus agar pasien dapat melakukan pencetakan SEP (Surat Egibilitas Pasien) secara mandiri. Persentase keberhasilan penggunaan self check-in telah mencapai 55,45%. Setiap pasien yang gagal melakukan check-in akan dialihkan ke pendaftaran manual. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang akan menjelaskan dan memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh secara lengkap tentang Kualitas Sistem Informasi self check-in di RS PON menggunakan Webqual 4.0 yang terdiri dari dimensi usability, information quality, dan interaction quality. Berdasarkan hasil didapatkan sistem self check-in dalam kategori 50% berkualitas baik dan 50% berkualitas tidak baik dengan persentase disetiap dimensi sebesar 50.7%, 64.7%,  dan 74%. Beberapa kendala dalam penggunaan sistem informasi self check-in adalah sistem yang digunakan tidak dapat melakukan sinkronisasi data dengan baik. Mulai dari kode tidak valid, NIK tidak valid, data tidak ditemukan, nama dokter yang tidak sesuai, berubahnya tanggal pemeriksaan dan tampilannya terlalu kecil.
Efisiensi Pengelolaan di Bangsal Asoka Berdasarkan Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Sumber Waras Triwulan I-IV Tahun 2016 Intan Novarinda; Deasy Rosmala Dewi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 5, No 1 (2017): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.137 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v5i1.139

Abstract

AbstractThe efficiency of hospital management in general can be seen from two aspects, namely the medical aspect that evaluates the efficiency from the point of quality of medical service and economically evaluate efficiency from the point of utilization of existing facilities. To know the efficiency of hospital service management, it is necessary to calculate four parameters of Barber Johnson Chart. Based on the results of initial observations on Asoka ward at Sumber Waras Hospital found a fairly low BOR of 52.26% indicating the occupancy rate in Asoka ward is low. The purpose of this research is to get an overview of management efficiency in Asoka ward based on Barber Johnson Chart in Sumber Waras Hospital of Quarter I-IV 2016. This research uses descriptive method to describe Barber Johnson Graphic analysis results in Asoka ward in Quarter I-IV 2016 supported by the results of observations and interviews to HR reporting and head of unit installation of Medical Record Unit. Based on Barber Johnson Graphic Analysis At Asoka Quarter I-IV meeting four parameters are outside the efficiency area set by Barber Johnson indicating that the system running in Sumber Waras hospital has not been efficient. Suggested to Sumber Waras Hospital should plan marketing strategy so that the utilization of bed at Sumber Waras Hospital can be further enhanced.Keywords: hospital management efficiency, barber johnson chart, health statisticsAbstrakEfisiensi pengelolaan rumah sakit secara garis besar dapat dilihat dari  dua  segi  yaitu segi medis  yang meninjau  efisiensi  dari  sudut  mutu pelayanan medis dan dari segi ekonomi yang meninjau efisiensi dari sudut pendayagunaan  sarana  yang  ada. Untuk mengetahui efisiensi pengelolaan pelayanan rumah sakit diperlukan adanya perhitungan empat parameter Grafik Barber Johnson. Berdasarkan hasil observasi awal pada bangsal Asoka di Rumah Sakit Sumber Waras ditemukan BOR yang cukup rendah yaitu 52,26% yang menandakan tingkat hunian di bangsal Asoka rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran efisiensi pengelolaan di bangsal Asoka berdasarkan Grafik Barber Johnson di rumah sakit Sumber Waras Triwulan I-IV tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif menggambarkan hasil analisis Grafik Barber Johnson di bangsal Asoka pada Triwulan I-IV tahun 2016 yang didukung dengan hasil observasi dan wawancara kepada SDM bagian pelaporan dan kepala instalasi Unit Rekam Medis. Berdasarkan hasil analisa Grafik Barber Johnson Pada bangsal Asoka Triwulan I-IV pertemuan empat parameter berada di luar daerah efisiensi yang telah ditetapkan oleh Barber Johnson yang menandakan bahwa sistem yang berjalan di rumah sakit Sumber Waras belum efisien. Disarankan kepada Rumah Sakit Sumber Waras sebaiknya merencanakan strategi pemasaran agar pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit Sumber Waras dapat lebih di tingkatkan.Kata Kunci: efisiensi pengelolaan rumah sakit, grafik barber johnson, statistik kesehatan
Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Bhakti Mulia Tahun 2019 Siva Maulia Fauziah; Nanda Aula Rumana; Deasy Rosmala Dewi; Laela Indawati
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 8, No 2 (2020): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v8i2.205

Abstract

AbstractMedical records are important units in hospitals; therefore, the organization of medical records must be managed by personnel who are competent in their fields.  The purpose of this research is to know the description of the characteristics and performance of officers.The research method uses descriptive quantitative analysis, the number of respondents was 26 officers.  The results of the study, obtained by officers in the medical record unit who came behind medical record education (35%), the last education was SMA/SMK (50%), never attended training (75%), the average length of service of the officer was 38 months, average age of officers 24 years, gender of female officers (63%), high knowledge (100%).  In the case mix unit, there were officers who did not graduate from medical records (44.4%), the last education was a diploma (44.4%), never attended training (88.9%), the average length of work 24 months a month, the sex of female officers (100%), average age of staff 24 years, high knowledge (100%).  In the TPP unit, officers who have not graduated from medical records (100%), the last education of officers are SMA / SMK (100%), never attended training (100%), the average length of service of officers is 18 months, the sex of female officers (100%), high knowledge (55.6%).  The average performance of officers in the medical record unit (55.41%), case mix (56.29%), and TPP (55.18%).  It is recommended to Bhakti Mulia Hospital to provide education or training to officers on medical record knowledge, officers can manage time so that they can complete work on time.Keyword: characteristic, performance, medical record officers.AbstrakRekam medis adalah unit penting di rumah sakit, oleh karena itu penyelenggaraan rekam medis harus dikelola oleh personil-personil yang kompeten dibidangnya. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui gambaran karakteristik dan kinerja petugas. Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif deskriptif, jumlah responden sebanyak 26 petugas. Hasil penelitian, didapat petugas di unit rekam medis yang berlatang belakang pendidikan rekam medis (35%), pendidikan terakhir adalah SMA/SMK (50%), tidak pernah mengikuti pelatihan (75%), rata-rata lama bekerja petugas adalah 38 bulan, rata-rata usia petugas 24tahun, jenis kelamin petugas perempuan (63%), pengetahuan tinggi (100%). Pada unit casemix terdapat petugas bukan lulusan rekam medis(44,4%),  pendidikan terakhir adalah diploma (44,4%), tidak pernah mengikuti pelatihan(88,9%), rata-rata lama bekerja petugas 24 bulan, jenis kelamin petugas perempuan(100%), rata-rata usia petugas 24 tahun, pengetahuan tinggi(100%). Di unit TPP petugas yang bukan lulusan rekam medis (100%), pendidikan terakhir petugas adalah SMA/SMK (100%), tidak pernah mengikuti pelatihan(100%), rata-rata lama bekerja petugas adalah 18 bulan, jenis kelamin petugas perempuan (100%), pengetahuan tinggi(55,6%). Rata-rata kinerja petugas di unit rekam medis (55,41%), casemix (56,29%), dan TPP (55,18%). Disarankan kepada Rumah Sakit Bhakti Mulia agar memberikan edukasi atau pelatihan kepada petugas tentang pengetahuan rekam medis, petugas dapat memanajemen waktu agar dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.Kata Kunci: karakteristik, kinerja, petugas rekam medis.
Tinjauan Karakteristik Pasien dengan Kasus Positif COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Matraman Edi Kurnianto; Daniel Happy Putra; Puteri Fannya; Deasy Rosmala Dewi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 9, No 2 (2021): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v9i2.270

Abstract

AbstractCOVID-19 is an infectious disease caused by the acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). COVID-19 causes respiratory tract infections ranging from the common cold to serious illnesses such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). This study aim is to determine the characteristics of patients with positive cases of COVID-19 at the Matraman District Health Center. The characteristics data that collected as a variable are symptoms, age, gender and residence. This research uses a descriptive analysis research method with a quantitative approach. There are 495 data collected from epidemiological investigation forms. The sampling technique used in this study is simple random sampling with a checklist sheet collecting data method. Based on the results of data collection and analysis the majority of symptoms characteristic found in this research this positive case of COVID-19 researches at the Matraman District Health Center, the major characteristics of symptoms in COVID-19 patients are patients with mild symptoms (59%); 31-45 years old are the majority of patients (29%), woman is the majority of gender characteristic (62%), and most of the cases founded in the Pisangan Baru district. It is to be expected that health services can provided education to every community regarding health protocols especially for a group at risk to prevent and slowing down the rate of virus transmission in the Matraman area.Keywords: COVID-19, characteristics of positive patients, epidemiology AbstrakCOVID-19 adalah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus-2 (SARS-CoV-2). COVID-19 menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pasien dengan kasus positif COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Matraman. Karakteristik yang dilihat pada penelitian ini adalah gejala, umur, jenis kelamin dan tempat tinggal. Metode penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah formulir penyelidikan epidemiologi sebanyak 495 formulir. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian adalah simpel random sampling dengan menggunakan lembar checklist. Berdasarkan hasil pengumpulan dan danalisis data didapatkan hasil yaitu  karakteristik gejala pada pasien COVID-19 pada penelitian ini adalah gejala ringan (59%); umur 31-45 tahun adalah mayoritas penderita covid 19 (29%), jenis kelamin mayoritas adalah perempuan (62%) dan mayoritas kasus terjadi di daerah Pisangan Baru (35%) Pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada setiap masyarakat terkait tentang protokol kesehatan kepada kelompok-kelompok yang berisiko untuk pencegahan dan memperlambat laju transmisi virus di wilayah Matraman.Kata Kunci: Covid-19, karakteristik pasien positif, epidemiologi