Penelitian ini menganalisis kinerja aspek lingkungan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam kaitannya dengan upaya menekan biaya operasional perusahaan. Isu keberlanjutan dan tuntutan regulasi mendorong lembaga keuangan, termasuk PNM, untuk memperhatikan efisiensi sumber daya, pengurangan emisi, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus, berdasarkan data sekunder berupa laporan keberlanjutan, laporan keuangan, dan data operasional PNM periode 2022–2024. Hasil analisis tren menunjukkan adanya variasi signifikan pada konsumsi air, energi listrik, bahan bakar minyak (BBM), kertas, serta emisi gas rumah kaca. Misalnya, penggunaan BBM menurun dari 47,87 kiloliter (2023) menjadi 34,23 kiloliter (2024), dengan emisi Scope 1 turut berkurang hingga 94.941 KgCO₂eq. Program pelestarian hayati juga meningkat tajam, dari 70.130 flora/fauna (2022) menjadi 287.761 flora (2024). Temuan ini mengindikasikan adanya kontribusi positif terhadap lingkungan dan potensi efisiensi biaya. Namun, biaya operasional PNM tetap menunjukkan tren peningkatan signifikan, yaitu dari Rp9,36 triliun (2022) menjadi Rp12,56 triliun (2024). Fakta ini menggarisbawahi bahwa meskipun kinerja lingkungan mengalami perbaikan, dampaknya terhadap penghematan biaya belum terlihat nyata karena dominasi faktor lain seperti ekspansi usaha dan pengembangan teknologi. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan mengaitkan indikator kinerja lingkungan secara kuantitatif dengan potensi efisiensi biaya di sektor jasa keuangan.
Copyrights © 2025