Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kerusakan serta faktor penyebab yang memengaruhi keruntuhan struktur turap di kawasan Parit 6, Tembilahan. Hasil studi lapangan memperlihatkan adanya deformasi berupa retakan memanjang, pergeseran posisi horizontal, dan keruntuhan sebagian pada struktur turap. Temuan ini berkaitan erat dengan kondisi tanah dasar yang didominasi oleh lempung lunak berkekuatan rendah dan tingkat kejenuhan air yang tinggi. Kegagalan struktur utamanya disebabkan oleh tidak berfungsinya sistem drainase di belakang turap, sehingga tekanan air pori meningkat dan memicu ketidakstabilan lereng. Tekanan lateral yang berlebihan akibat air tanah dan pasang surut sungai turut memperparah kondisi tersebut. Selain itu, desain turap tidak dilengkapi dengan komponen penting seperti lubang pelepas tekanan air (weep holes), material penyaring (geotekstil), maupun pondasi dalam, yang seharusnya digunakan untuk menahan tekanan tanah aktif. Kombinasi dari kelemahan geoteknik, pengaruh hidrologis, dan desain struktur yang kurang memadai menyebabkan struktur mengalami degradasi secara bertahap. Oleh karena itu, diperlukan penanganan terpadu melalui peningkatan sistem drainase, perbaikan tanah, serta rekonstruksi turap dengan pendekatan teknik yang lebih sesuai. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025