UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, termasuk di daerah Tembilahan. Salah satu UMKM yang potensial adalah usaha Kue Pancung keliling milik Pak Safruddin yang telah berdiri sejak 1995. Usaha ini mempertahankan resep tradisional dan menggunakan metode pemasakan khas dengan kompor minyak tanah. Namun, usaha ini menghadapi berbagai tantangan seperti kapasitas produksi terbatas, minimnya inovasi digital, dan persaingan dengan jajanan modern. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menganalisis dan mengembangkan model bisnis inovatif berbasis mobilitas gerobak keliling serta pemasaran digital. Metode yang digunakan mencakup observasi, wawancara, dan pendampingan partisipatif. Hasil menunjukkan bahwa strategi seperti diversifikasi produk, promosi melalui media sosial, dan pemanfaatan momen Car Free Day mampu meningkatkan omzet dan memperluas jangkauan pasar. Analisis SWOT dan CPM mengonfirmasi bahwa kekuatan utama usaha terletak pada keaslian rasa dan pengalaman panjang. Temuan ini menunjukkan pentingnya integrasi inovasi bisnis dan teknologi digital untuk mendukung keberlanjutan UMKM tradisional di era modern.
Copyrights © 2025