Sisa Batu bara di lokasi pertambangan, menjadi masalah pencemaran lingkungan, sehingga perlu langkah yang tepat. Bekas batu bara yang tidak terpakai di pertambangan, sebenarnya memiliki potensi sebagai briket bio-batu bara. Perlu modifikasi dalam pembuatan briket bio-batu bara. Pada penelitian ini, melakukan metode eksperimen terkait pengaruh penambahan arang tebu dan proses pirolisis. Hasil uji proksimat, terjadi perbedaan briket bio-batu bara batu bara (BP) dan (BTP). Nilai kalori (BP) sebesar 5129,05 kal/gram dan (BTP) 5374,87 kal/gram. Nilai kadar air, abu, zat terbang dan karbon juga terjadi perbedaan, hal ini juga disebabkan pengaruh proses pirolisis. Pengujian laju pembakaran selama 30 menit, briket bio-batu bara (BP) terjadi penurunan massa sebesar 24,68 gram dan (BTP) 27,36 gram. Laju pembakaran briket bio-batu bara (BP) rata-rata 0,85 gram/s dan (BTP) 0,99%. Proses pirolisis memiliki pengaruh terhadap uji proksimat, penurunan massa dan laju pembakaran. Batu bara proses pirolisis, memiliki karakteristik tidak keras. Hal ini disebabkan suhu pirolisis dapat memecah struktur susunan batu bara, sehingga menjadi lebih lunak.
Copyrights © 2024