Komunikasi antarbudayamemainkan peran penting dalam masyarakat multikultural, khususnya bagi umatIslam yang menghadapi berbagai rintangandalam mempertahankan identitas keislaman tanpa mengabaikan prinsip toleransi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi antarbudayadapat menjadi sarana membangun harmoni sosial dan mengatasi stereotip serta prasangka negatif. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, penelitian ini menelaah berbagai teori komunikasi dan interaksi sosial dalam konteks keberagaman budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat Islam perlu menerapkan strategi komunikasi yang inklusif dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam. Pendidikan multikultural, dakwah moderat, dan penguatan identitas keislaman menjadi faktor utama dalam membangun interaksi yang harmonis. Selain itu, penguatan ekonomi umat dan peran lembaga keagamaan juga berkontribusi dalam mengatasi ketimpangan sosial yang dapat memicu konflik. Dengan menerapkan komunikasi antarbudayayang efektif, umat Islam dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih toleran, inklusif, dan harmonis.
Copyrights © 2025