Sektor perikanan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Bangka Tengah, dengan cumi-cumi sebagai salah satu komoditas unggulan. Namun, nelayan di TPI Batu Belubang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi hasil tangkapan akibat faktor lingkungan, keterbatasan infrastruktur pasca-panen, hingga lemahnya posisi tawar dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha penangkapan cumi-cumi berbasis alat tangkap bagan yang efektif dan berkelanjutan. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis bagi nelayan, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Metode yang digunakan adalah purposive sampling untuk menentukan responden dengan analisis SWOT sebagai pendekatan utama. Hasil analisis Internal Factor Analysis Summary (IFAS) menunjukkan skor 2,51 yang menegaskan kekuatan nelayan sedikit lebih dominan dibanding kelemahan, sedangkan External Factor Analysis Summary (EFAS) menghasilkan skor 3,00 yang mengindikasikan peluang eksternal lebih besar dibanding ancaman. Posisi usaha berada pada Kuadran I (strategi agresif), yang menekankan perlunya memanfaatkan kekuatan internal untuk merebut peluang eksternal. Pembahasan menghasilkan empat strategi utama, yaitu: strategi agresif (SO) berupa pengembangan produk olahan bernilai tambah dan perluasan pasar digital; strategi berbenah diri (WO) melalui pembangunan infrastruktur rantai dingin serta pelatihan pasca-panen; strategi diversifikasi (ST) dengan branding dan diversifikasi produk; serta strategi defensif (WT) melalui pembentukan koperasi, pengaturan kuota tangkap, dan kemitraan pemerintah-swasta. Implementasi strategi ini memerlukan sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan usaha penangkapan cumi-cumi yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Copyrights © 2025