Anak autis memiliki gangguan dalam perkembangan berkomunikasi, oleh karena itu perlu dilakukan terapi wicara. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui tahapan pelaksanaan terapi wicara dalam menstimulasi kemampuan berkomunikasi anak autis usia 5-6 tahun di SLB Autis Center Kota Bengkulu, 2) mengetahui hambatan pada pelaksanaan terapi wicara dalam menstimulasi kemampuan berkomunikasi anak autis usia 5-6 tahun di SLB Autis Center Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terapi wicara sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat perencanaan pelaksanaan terapi wicara yang memiliki tujuan, standar pelaksanaan yang jelas dan memiliki waktu pelaksanaan yang telah terjadwal yaitu seminggu dua kali selama kurang lebih 30 menit tiap terapi. Proses pelaksanaan terapi wicara terdiri dari beberapa tahapan tergantung dengan metode yang digunakan. Adapun metode yang digunakan di Autis Center Kota Bengkulu adalah metode Glenn Doman dan Applied Behavoiural Analysis (ABA). Sarana dan prasarana yang digunakan adalah kartu-kartu bergambar yang terdiri beberapa kosa kata. Evaluasi pelaksanaan terapi wicara dilakukan pada bulan ketiga anak autis mendapat terapi wicara. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan kemampuan berkomunikasi anak autis sebelum mendapat terapi wicara dengan kemampuan setelah mendapat terapi wicara. Kemampuan berkomunikasi dilihat dari aspek komunikasi repseptif dan ekspresif.Hambatan pelaksanaan terapi wicara adalah perilaku anak autis yang tidak fokus dan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana terapi wicara.
Copyrights © 2020