Sedimen merupakan hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, maupun jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit, di daerah banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Hasil sedimen adalah jumlah sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Penelitian tentang laju sedimentasi telah banyak dilakukan oleh berbagai peneliti, baik secara langsung di lapangan maupun dalam skala laboratorium. Namun secara umum sedimen yang diteliti adalah sedimen secara keseluruhan atau lebih dikenal dengan istilah sedimen suspensi, dimana sedimen tersebut sudah terdiri dari berbagai material seperti : tanah, kayu, pasir, kerikil/batuan dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan memisahkan jenis dari sedimen tersebut. Material sedimen yang menjadi sampel uji adalah pasir, kerikil dan tanah. Ketiga jenis sedimen ini diuji dengan bantuan alat uji hidrolis di Laboratorium Teknik Sipil UGN untuk mengetahui laju sedimentasi. Dari data pengujian yang dihasilkan, laju aliran massa sedimen (Qs) jenis kerikil dan tanah pada bukaan pintu air 100 mm berturut-turut adalah 0,065 kg/s dan 0,072 kg/s. Sedangkan material sedimen pasir memiliki debit aliran sedimen sebesar 0,133 kg/s pada bukaan pintu air yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa material sedimen pasir lebih cepat dan lebih banyak terenkapsulasi atau tergusur daripada sedimen kerikil dan tanah.
Copyrights © 2022