Abstrak: Salah satu komponen yang sering digunakan dalam konstruksi adalah paving block, yang merupakan material yang digunakan untuk pembuatan trotoar, jalan kecil, dan area parkir. Namun, pembuatan paving block tidak lepas dari penggunaan bahan baku, salah satunya adalah pasir. Pasir merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan paving block karena memiliki peran penting dalam meningkatkan kekuatan dan ketahanan paving block terhadap beban dan tekanan. Pasir alamiah yang lain yaitu pasir pantai, yang tersebar luas di sepanjang garis pantai, menjadi alternatif yang menarik sebagai pengganti pasir normal dalam pembuatan paving block. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar lumpur, kuat tekan dan pengaruh paving block menggunakan pasir normal dengan pasir pantai. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian yang dilakukan dengan cara pengujian (eksperimen) yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara akibat satu sama lain dan membandingkan hasil. Dari hasil analisis data dapat di ambil kesimpulan bahwa kadar lumpur paving block pasir normal sebesar sebesar 2,10 % masih berada di bawah standar kadar lumpur (5%) sedangkan pasir pantai pandan sebesar 6,04 % melebihi batas standar kadar lumpur maksimal 5 %. Kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari pasir normal sebesar 10,89, Pasir pantai variasi 5 % sebesar 11,43, Pasir pantai variasi 10 % sebesar 11.27 dan Pasir pantai variasi 15 % sebesar 10,21. Pada umur 14 hari pasir normal sebesar 12,74, Pasir pantai variasi 5 % sebesar 12,33, Pasir pantai variasi 10 % sebesar 11,43 dan Pasir pantai variasi 15 % sebesar 10,39. Umur beton pada 28 hari pasir normal sebesar 14,50, Pasir pantai variasi 5 % sebesar 13,41, Pasir pantai variasi 10 % sebesar 12,16 dan Pasir pantai variasi 15 % sebesar 11,64. Semakin tinggi penggunaan pasir pantai maka semakin menurun hasil kuat tekan beton yang dihasilkan..
Copyrights © 2025