Kelompok pengrajin kacang mete di Desa Banyusokah menghadapi tantangan besar dalam usaha mereka. Proses pengupasan manual dengan alat tradisional sangat lambat dan menyebabkan hingga 30% produk mereka rusak. Akibatnya, penjualan hanya terbatas di lingkungan lokal dan bersifat musiman.Untuk mengatasi masalah ini, sebuah program pengabdian masyarakat memperkenalkan dua solusi utama. Pertama, sebuah mesin pengupas otomatis diberikan untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas produksi. Kedua, para pengrajin diberi pelatihan untuk menjual produk mereka secara online melalui platform e-commerce dan memperbaiki kemasan agar lebih menarik. Hasilnya, penggunaan mesin baru berhasil membuat proses produksi menjadi jauh lebih efisien. Pelatihan pemasaran digital pun disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta. Namun, implementasinya terhambat oleh dua kendala utama: tingkat literasi digital para pengrajin yang belum optimal dan infrastruktur jaringan internet yang kurang memadai di desa. Program ini berhasil membuka jalan bagi modernisasi, namun juga menyoroti pentingnya dukungan dasar digital untuk kemajuan lebih lanjut.
Copyrights © 2025