Dialek Delang dan Tomun dituturkan di Kabupaten Lamandau, sementara Arut dituturkan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Delang, Tomun dan Arut diklasifikasikan ke dalam rumpun bahasa Austronesia, Malayo-Polynesian, Malayo-Chamic, Malayic. Kemudian, secara lebih spesifik Delang, Tomun, dan Arut dikelompokan dalam South Interior Kalimantan Malayic Super-Cluster (SIKM). Tulisan ini menyajikan hasil penelitian dialektologi ragam bahasa Dayak Melayik: Delang, Tomun, dan Arut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kesalingmengertian antara ketiga dialek tersebut, hubungan kebahasaan mereka, dan kelompok yang dapat menggunakan bahan tulisan yang sama. Metode penelitian menggunakan pendekatan partisipatif dengan alat Pemetaan Dialek dan Recorded Text Testing (RTT), didukung oleh observasi lapangan. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa penutur Delang dan Tomun saling mengerti, menunjukkan kesamaan bahasa, sementara Arut berbeda. RTT menegaskan pemahaman antara Tomun dan Delang sebesar 80%, sedangkan Arut terhadap Delang hanya 41%. Oleh karena itu, kelompok yang dapat menggunakan bahan tulisan yang sama adalah Delang dan Tomun. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk memisahkan Arut dari Delang dan Tomun.
Copyrights © 2023