Penataan ruang publik yang aman, nyaman, aksesibel, dan inklusif tentu memunculkan perasaan aman dan nyaman bagi penggunanya. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2032, jumlah usia pra-usia lanjut dan usia lanjut menandakan population aging. Tingginya angka populasi lansia di masa mendatang memunculkan pertanyaan tentang kinerja Alun-alun Surabaya sebagai role model ruang publik ramah lansia. Penelitian ini ditujukan untuk merumuskan strategi peningkatan kinerja Indikator Gedung dan Ruang Terbuka Alun-alun Surabaya dalam mempersiapkan Kota Surabaya Ramah Lansia 2030. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis skor, analisis komparatif deskriptif, dan triangulasi melalui pen- dekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis, kinerja Indikator Gedung dan Ruang Terbuka Alun-alun Surabaya berada di angka 77,27% (kategori hijau). Hal ini mengindikasikan bahwa Alun-alun Surabaya sudah melampaui predikat ramah lan- sia melalui asesmen Checklist of Essential Features of Age-friendly Cities oleh WHO. Sementara hasil analisis kedua menunjukkan nilai kumulatif realisasi taun 2023 lebih unggul dibanding target. Dari 10 variabel, terdapat variabel Ruang Hijau dan Jalur Pejalan dan variabel Toilet Umum memiliki skor di bawah target. Sementara rumusan strategi peningkatan kinerja meliputi perbaikan dan pemeliharaan fasilitas, penambahan atribut pendukung, serta penerapan Amiable Pelican (Aman) Crossing.
Copyrights © 2025