Kota Pekanbaru mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan dari tahun ke tahun, yang memicu alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan komersial. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan serta meningkatnya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah. Minimnya edukasi dan praktik pertanian di lingkungan perkotaan menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian perkotaan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancanglah Urban Farming Education Center dengan pendekatan arsitektur biofilik. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan elemen alami ke dalam desain bangunan guna menciptakan ruang edukatif yang sehat, berkelanjutan, dan memperkuat koneksi manusia dengan alam. Metode perancangan dilakukan melalui analisis kebutuhan ruang, studi tapak, kajian literatur, dan pendekatan konsep biofilik. Hasil rancangan berupa pusat edukasi pertanian perkotaan yang mencakup area demonstrasi urban farming (hidroponik, aquaponik, dan aeroponik), ruang workshop, laboratorium penelitian, serta ruang hijau interaktif yang dirancang dengan prinsip biofilik seperti pencahayaan alami, ventilasi silang, serta ruang terbuka hijau. Kesimpulannya, penerapan arsitektur biofilik dalam Urban Farming Education Center dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pertanian kota dan menjadi solusi atas tantangan ketahanan pangan dan kualitas lingkungan di Pekanbaru.
Copyrights © 2025