Abstract Non-performing loans (NPLs) in the Micro Credit Program (KUR) pose a challenge for Bank Sumsel Babel Pagar Alam Branch, as they threaten the financial stability and effectiveness of micro-sector lending. This study aims to analyze the causes of credit default and evaluate the resolution techniques applied. The research employs a descriptive qualitative case study approach, utilizing interviews, observations, and documentation as data collection methods. The findings reveal that defaults are caused by poor financial management by debtors, risks inherent to seasonal business sectors, and inadequate credit assessment and post-disbursement monitoring. The resolution strategies used include rescheduling, reconditioning, and restructuring. The study concludes that restructuring—when aligned with debtor conditions—is relatively effective in reducing NPLs, although it requires improved follow-up monitoring. Abstrak Kredit macet pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro menjadi tantangan bagi Bank Sumsel Babel Cabang Pagar Alam karena dapat mengganggu stabilitas keuangan dan produktivitas pembiayaan sektor mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab kredit macet serta mengevaluasi teknik penyelesaiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi kasus, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit macet disebabkan oleh kelemahan pengelolaan keuangan debitur, risiko sektor usaha musiman, dan lemahnya analisis kelayakan serta pengawasan Bank. Teknik penyelesaian yang diterapkan meliputi rescheduling, reconditioning, dan restructuring. Temuan menunjukkan bahwa pendekatan restrukturisasi yang disesuaikan dengan kondisi debitur cukup efektif menekan rasio kredit macet, meskipun memerlukan penguatan monitoring lanjutan.
Copyrights © 2025