Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendokumentasikan pengetahuan lokal masyarakat Etnis Melayu di Tanjung Pura (Langkat) dan Tanjung Balai (Asahan) mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan bangunan rumah tradisional. Model yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnobotani, melalui observasi langsung, wawancara terstruktur dan dokumentasi visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Melayu di kedua wilayah memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan lokal seperti jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), bambu (Bambusa sp.), nibung (Oncosperma tigillarium), rotan (Calamus spp.) dan nipah (Nypa fruticans) sebagai bahan utama dalam pembangunan rumah panggung. Pemilihan jenis tumbuhan dipengaruhi oleh faktor geografis, ketersediaan lokal, serta kepercayaan dan nilai-nilai budaya. Di Tanjung Pura, pemanfaatan tumbuhan didominasi oleh jenis kayu keras dari hutan daratan, sedangkan di TanjungBalai lebih banyak menggunakan tumbuhan pesisir dan rawa. Pengetahuan ini diwariskan secara turun temurun secara lisan dan sebagai besar belum terdokumentasi secara formal. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian kearifan lokal melalui dokumentasi, pendidikan dan konservasi tumbuhan lokal sebagai upaya menjaga warisan budaya takbenda masyarakat Melayu
Copyrights © 2025