Kepedulian konsumen terhadap produk ramah lingkungan semakin meningkat, dengan banyak yang bersedia membayar lebih untuk mendukung keberlanjutan. Hal ini mendorong perusahaan untuk meluncurkan kampanye produk yang berfokus pada lingkungan, didukung oleh komunitas seperti Trash Hero dan Zero Waste Indonesia yang aktif dalam edukasi dan aksi nyata. Namun, isu polusi plastik, di mana Indonesia merupakan salah satu penghasil terbesar, menuntut perhatian lebih. Meskipun banyak perusahaan, termasuk Coca-Cola, mengklaim produk mereka ramah lingkungan, praktik greenwashing sering kali merusak kepercayaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh greenwashing perception dan environmental awareness terhadap repurchasing intention produk Coca-Cola kemasan botol dalam perspektif etika bisnis Islam. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat analisis SmartPLS 4. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Non Probability Sampling jenis purposive sampling terhadap 100 responden di Kota Bandar Lampung. Data dikumpulkan melalui kuesioner Secara Online dan dianalisis dengan uji validitas, reliabilitas, uji hipotesis, uji t, dan analisis koefisien determinasi. Hasil menunjukkan bahwa greenwashing perception berpengaruh negatif dan signifikan terhadap repurchasing intention, sementara environmental awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchasing intention. Penelitian ini menyarankan agar perusahaan lebih transparan dalam inisiatif keberlanjutan dan konsumen lebih kritis dalam mengevaluasi klaim ramah lingkungan, terutama dalam konteks nilai-nilai Islam yang menekankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Copyrights © 2025