Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan masalah yang mengkhawatirkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di wilayah Kota Yogyakarta jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menunjukkan angka yang tinggi dari bulan ke bulan. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti masalah ekonomi, kurangnya pendidikan, karakter pelaku dan beberapa faktor yang mempengaruhi lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak selama 13 bulan mendatang berdasarkan faktor karakter pelaku menggunakan model terbaik yang didapatkan dari metode yang digunakan. Metode peramalan yang digunakan pada kasus ini adalah Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dengan data jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani oleh UPT PPA Kota Yogyakarta dari Januari 2020 - November 2023. Metode ARIMA merupakan metode yang digunakan untuk melakukan peramalan jangka pendek dengan komponen Autoregressive (AR) maupun Moving Average (MA). Alur penelitian melibatkan business understanding, data understanding, data preparation & exploratory data analysis, modelling, evaluation dan terakhir deployment. Model ARIMA terbaik yaitu ARIMA orde (5, 1, 0) dengan nilai RMSE sebesar 3.708559. Hasil peramalan menggunakan model ARIMA (5, 1, 0) menunjukkan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Yogyakarta selama 13 bulan ke depan cenderung menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Copyrights © 2025