Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap suhu untuk memperbaiki jaringan akibat luka bakar digunakan pegagan. Herba pegagan mempunyai khasiat untuk memperbaiki jaringan granulasi kulit dan penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi etil asetat herba pegagan terhadap penyembuhan luka bakar. Hewan uji yang dipakai adalah tikus putih jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif), kelompok III (kontrol positif) dilukai dan diberi povidon iodium, kelompok IV, V dan VI dilukai dan diberi fraksi etil asetat ekstrak etanol herba pegagan 0,37%, 0,93% dan 1,49%. Punggung tikus diinduksi dengan logam panas dengan suhu 105oC. Pengamatan dilakukan 2 hari sekali selama 14 hari. Data yang didapat diuji secara statistik dengan uji ANOVA dua arah yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasilnya adalah kelompok konsentrasi 0,93% dan konsentrasi 1,49% memiliki khasiat setara dengan kelompok kontrol positif.
Copyrights © 2015