Abdimas Dewantara
Vol 7 No 1 (2024)

Digitalisasi UMKM: penguatan fotografi produk sebagai upaya branding UMKM di Kabupaten Mojokerto

Majid, Moch Nurcholis (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Mar 2024

Abstract

Aspek digitalisasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) beberapa tahun terakhir banyak dilakukan untuk branding UMKM dan menjadi penopang perekonomian suatu negara. Pelaku Usaha harus mempunyai orientasi untuk menjadi UMKM yang berdaya. UMKM berdaya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang mempunyai kemampuan memiliki modal yang cukup, mempunyai hubungan yang baik dengan investor, mempunyai bahan baku yang melimpah, serta mempunyai pelanggan dan pemangku kepentingan yang pasti serta daya saing yang kuat. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Partisipatif (PAR) yang terdiri dari lima tahapan yaitu inkulturasi, penemuan, desain, pendefinisian, dan refleksi. Yang menghasilkan pelatihan-pelatihan yang merupakan tindak lanjut (RTL) yaitu menciptakan output bagi para pelaku UMKM di kabupaten tersebut. Mojokerto yaitu: 1) pelaku memahami pentingnya digitalisasi UMKM bagi pelaku usaha mikro di era revolusi industri 4.0 sebagai bentuk branding usaha di media sosial dan strategi pemasaran, 2) Produk UMKM yang sudah memiliki sertifikasi halal, Identifikasi Usaha Nomor (NIB), Hak Merek, dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), 3) Pelaku UMKM mendapatkan fotografi produk profesional sebagai wujud digitalisasi UMKM di era Industri 4.0 dengan branding Usaha Mikro menuju Nasional   Digitalization of MSMES: Strengthening product photography as a branding effort for MSMES in the District Mojokerto   Abstract: In recent years, many aspects of the digitalization of MSMEs (micro, small, and medium enterprises) have been carried out to brand MSMEs and support a country's economy. Business actors must have an orientation to become empowered MSMEs. Empowered MSMEs are micro, small, and medium enterprises that have the ability to have sufficient capital, good relationships with investors, abundant raw materials, definite customers and stakeholders, and strong competitiveness. This community service is carried out using a Participatory Action Research (PAR) approach, which consists of five stages, namely inculturation, discovery, design, definition, and reflection. This results in training, which is a follow-up (RTL), namely creating output for MSME actors in the district. Mojokerto, namely: (1) actors understand the importance of digitizing MSMEs for micro business actors in the era of industrial revolution 4.0 as a form of business branding on social media and marketing strategies, (2) MSME products that already have halal certification, Business Identification Number (NIB), Brand Rights, and Home Industry Food (PIRT), (3) MSME players get professional product photography as a form of digitalization of MSMEs in the Industry 4.0 era with Micro Business branding towards National

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

abdimasdewantara

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Arts Humanities Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education

Description

Jurnal Abdimas Dewantara menerbitkan memuat tulisan-tulisan hilirisasi penelitian pada organisasi masyarakat, industri, serta instansi-instansi terkait dalam rangka peningkatanpartisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan atau pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Artikel ...