Angkutan Kota atau angkot merupakan salah satu transportasi publik yang sempat menjadi pilihan masyarakat pada awal 2000-an. Namun, dalam beberapa tahun terakhir angkot justru semakin sepi peminat. Hal ini menyebabkan turunnya jumlah armada angkot yang beroperasi, trayek aktif dan penghasilan harian sopir angkot. Dinas Perhubungan Kota Surabaya pada tahun 2023 meluncurkan transportasi feeder Wira-Wiri Suroboyo yang secara fungsi hampir sama seperti angkot. Pada awal peluncurannya, Dinas Perhubungan juga melakukan pemberdayaan dengan merekrut mantan sopir angkot untuk menjadi kru Wira-Wiri Suroboyo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pemberdayaan mantan sopir angkutan kota melalui program Wira-Wiri Suroboyo oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan teori Pemberdayaan Masyarakat oleh Ginanjar Kartasasmita yang terdiri dari Enabling, Empowering dan Protecting. Pemberdayaan mantan sopir angkot yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya melalui program transportasi feeder Wira-Wiri Suroboyo telah berjalan dengan baik. Namun, diperlukan beberapa perhatian yang perlu diperhatikan oleh Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota Surabaya dalam menjamin keberlanjutan program ini dikemudian hari
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025