Stunting menjadi salah satu masalah gizi utama di dunia dengan jumlah balita terdampak mencapai 149,2 juta atau sebesar 22%. Indonesia menempati urutan kedua kasus stunting tertinggi di Asia Tenggara, dengan prevalensi sebesar 31,8%. Pada tahun 2023 angka stunting nasional masih tergolong tinggi sebesar 21,5% melebihi target pemerintah yaitu sebesar 14%. Jawa Tengah termasuk provinsi prioritas penanggulangan stunting dengan prevalensi sebesar 20,7%. Kabupaten Sragen mencatat angka stunting sebesar 11,6% pada akhir tahun 2024. Kecamatan Mondokan menjadi lokus stunting dengan jumlah balita stunting tertinggi yaitu sebanyak 373 kasus. Untuk mengetahui hubungan riwayat kunjungan antenatal care (ANC) dengan angka kejadian stunting di Desa Pare. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 78 ibu yang memiliki balita dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Terdapat hubungan antara riwayat kunjungan antenatal care (ANC) dengan angka kejadian stunting dibuktikan dengan nilai p value = 0,001. Riwayat kunjungan antenatal care (ANC) ibu yang tidak sesuai standar berhubungan dengan resiko peningkatan angka kejadian stunting pada balita. Upaya peningkatan kesadaran ibu hamil untuk melakukan ANC secara rutin sesuai standar sangat penting dalam pencegahan stunting sejak dini
Copyrights © 2025