Menurut Riskesdas prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%, mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. Pada tahun 2018 angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 13,2% pada usia 18-24 tahun,20,1% diusia 25-34 tahun dan 31,6% pada kelompok usia 25-44 tahun. Di Provinsi Lampung mencapai 8,0%. Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2022 hasil jumlah estimasi penderita hipertensi di Provinsi Lampung sebesar 2.175.791 kasus. Peningkatan prevalensi hipertensi di dunia maupun di Indonesia terjadi karena beberapa faktor. Menurut (Utami, 2024) menyebutkan bahwa, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi adalah kecemasan, Upaya untuk mengendalikan hipertensi salah satunya dengan terapi non farmakologi yaitu terapi relaksasi napas dalam. Metode penelitian deskriptif studi kasus pelayanan asuhan keperawatan. Pengambilan sampel dalam lingkup komunitas desa Suka Jaya Lempasing Dusun 06 Sukabumi yang dilakukan pada 2 pasien hipertensi yang mengalami kecemasan. Alat pengumpulan data dengan lembar pengkajian, metode yang digunakan dalam wawancara dan menggunakan kuisioner Hamilto Anxiety Rating Scale (HARS). Didapatkan hasil tingkat kecemasan pasien sebelum diterapi Ny. K dengan skor 21 dan Tn. S dengan skor 24, dan setelah diterapi terjadi penurunan tingkat kecemasan Ny. K skor 10 dan Tn. S skor 12. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk bahan alternatif yang dapat diterapkan oleh masyarakat yang mengalami hipertensi disertai kecemasan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025