Manajemen perubahan perilaku karyawan pemerintah daerah di era digitalisasi layanan publik bertujuan untuk menganalisis manajemen perubahan perilaku karyawan dalam konteks birokrasi pemerintah daerah selama masa transisi digitalisasi di sektor pelayanan publik. Dasar teori penelitian ini mengacu pada model manajemen perubahan Kurt Lewin, konsep gaya kepemimpinan, keterlibatan karyawan dan berbagi pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus di Kantor Bagian Kesra Kabupaten Lumajang, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi non partisipatif, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan dinamika perubahan digitalisasi organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Perubahan Kurt Lewin tetap relevan dalam konteks organisasi pemerintahan daerah, meskipun pelaksanaannya dipengaruhi oleh struktur, budaya, dan kesiapan individu. Kepemimpinan transformasional dan partisipatif menciptakan lingkungan kerja yang adaptif, didukung oleh aktor informal yang memperkuat komunikasi horizontal selama masa transisi digitalisasi. Keterlibatan karyawan yang tinggi meningkatkan motivasi dan kesiapan menghadapi perubahan digitalisasi, terutama melalui partisipasi aktif karyawan dan dukungan sosial. Berbagi pengetahuan secara formal dan informal mempercepat adaptasi digitalisasi dan membangun kolaborasi antar karyawan. Hambatan teknis, psikologis, dan budaya menegaskan perlunya manajemen perubahan yang kontekstual dan berkelanjutan, dengan penekanan pada kepemimpinan, partisipasi, dan pengelolaan pengetahuan dalam mendukung perubahan digitalisasi pada organisasi publik.
Copyrights © 2025