Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi guru dan siswa terhadap implementasi Problem-Based Learning (PBL) dalam evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMPN 2 Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. Narasumber penelitian meliputi dua guru IPA (G1 dan G2), kepala sekolah (KS), serta dua siswa kelas VIII (S1 dan S2). PBL dianggap sebagai model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Pendekatan kualitatif dengan studi kasus digunakan untuk memahami secara mendalam pengalaman, pandangan, tantangan, dan keunggulan penerapan PBL. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi kelas, kemudian dianalisis secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam penerapan PBL meliputi keterbatasan waktu, manajemen kelompok, kesiapan guru, serta fasilitas sekolah, sebagaimana diungkapkan oleh G1, G2, dan KS. Meskipun demikian, PBL memberikan keunggulan signifikan, termasuk meningkatkan keterlibatan siswa, pemahaman konsep IPA secara kontekstual, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi sains, sebagaimana dialami dan dijelaskan oleh S1 dan S2. Strategi optimalisasi PBL melibatkan perencanaan masalah yang relevan, manajemen kelompok yang seimbang, motivasi aktif dari guru, serta dukungan fasilitas dan pelatihan dari pihak sekolah. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan implementasi PBL bergantung pada sinergi antara guru, siswa, dan institusi pendidikan. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi guru, siswa, dan sekolah dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis proyek serta mendukung tercapainya profil pelajar Pancasila.
Copyrights © 2025