The increasing demand for land has led to extensive land-use conversions. Therefore, this study discusses land use, land-use zoning, and the extent of land-use changes in the upper watershed (DAS) of the Jeneberang River. This research uses Landsat imagery analysis with an overlay method. The data used includes land-use maps from 2003 and 2015, supplemented with field measurements. The results show that there are seven types of land use, with the largest area being open land (1,024.36 ha), and the smallest being lakes (2.82 ha). The smallest reduction in land area occurred in residential areas, with no change (0 ha), primarily located in the western region. Conversely, the largest increase in land use occurred in open land, which expanded by 242.91 ha or 8.81 percent, spreading from the central to the southern region. Meanwhile, the area of residential land use did not change from 2003 to 2015. The dominant change of 242.91 ha in open land has contributed to a lower catchment area and increased surface runoff. Therefore, mitigation is needed through the construction of check dams, even though this may lead to river sedimentation.AbstrakMeningkatnya kebutuhan lahan menyebabkan terjadinya banyak alih fungsi lahan. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang land use, zonasi land use dan luasan perubahan land use di DAS hulu utama sungai Jeneberang. Penelitian ini menggunakan analisis citra landsat dengan metode overley. Data yang digunakan adalah peta land use tahun 2003 dan 2015, yang dilengkapi dengan pengukuran lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk land use terdiri dari tujuh bentuk land use, yakni paling luas adalah lahan terbuka seluas 1.024.36 ha, sebaliknya paling sempit adalah danau seluas 2.82 ha. Selanjutnya pengurangan luas lahan terendah terjadi pada kawasan permukiman yaitu 0 ha yang menyebar pada wilayah bagian Barat. Sebaliknya penambahan luas penggunaan lahan terbesar terjadi pada lahan terbuka yaitu seluas 242.91 ha atau sebesar 8.81 persen yang menyebar pada wilayah tengah ke Selatan. Sementara itu, luas penggunaan lahan permukiman tidak mengalami perubahan dari tahun 2003 ke 2015. Perubahan dominan seluas 242.91ha di lahan terbuka, penyebab rendahnya chatmen area chatmen area, limpasan permukaan meningkat. Oleh karena itu, diperlukan mitigasi melalui tindakan pembuatan cekdam walau dapat memicu pendangkalan sungai.
Copyrights © 2025