Dampak yang terjadi pada siswa yang mengalami pingsan yaitu siswa akan ketinggalan pelajaran disekolah karena harus beristirahat di UKS serta banyak siswa yang tidak memperhatikan kondisi kesehatannya, sehingga kehilangan kesadaran. Terjadinya pingsan pada siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kelelahan, tidak sarapan pagi dari rumah dan berdiri terlalu lama terlebih dibawa terik matahari. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor kelelahan, tidak sarapan dan berdiri terlalu lama dengan kejadian pingsan. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi siswa kelas 2 sebanyak 290 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 73 siswa, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan faktor kelelahan, tidak sarapan dan berdiri terlalu lama nilai p value=0,000. Sedangkan pada nilai OR diperoleh faktor kelelahan memiliki risiko 0,037 kali, tidak sarapan memiliki risiko 0,014 kali dan berdiri terlalu lama memiliki risiko 0,013 kali mengalami pingsan. Kesimpulan terdapat hubungan antara faktor kelelahan, tidak sarapan dan berdiri terlalu lama dengan kejadian pingsan pada kelas 2 di SMA Negeri 2 Limboto. Saran diharapkan agar menjadi perhatian bagi siswa itu sendiri untuk memperhatikan kondisi tubuh untuk tidak memaksa dalam suatu kegiatan sehingga menyebabkan kelelahan, melakukan sarapan pagi agar kegiatan sekolah tidak terhambat serta mengurangi kegiatan yang berkaitan dengan kekuatan otot di kaki seperti berdiri terlalu lama. Untuk pihak sekolah agar mengingatkan siswa melalui edukasi atau sosialisasi untuk menjaga kesehatan seperti sarapan, tidak terlalu lelah serta mempersingkat penyampaian saat apel pagi agar siswa tidak berdiri terlalu lama.
Copyrights © 2024