Makian dan dakwah termasuk hal yang belum signifikan disandingkan, karakter bahasa makian yang lebih mengarah pada penggunaan negatif menjadikan makian sulit diterima. Lewat gaya interaksi dakwah yang dilakukan Gus Iqdam, menjadikan makian bukan sekedar kata atau kalimat negatif, tetapi lebih variatif dan aplikatif, bahkan juga dapat digunakan untuk humor kepada seluruh jamaahnya. Penelitian ini bertujuan mengkaji kekhasan Gus Iqdam dalam menggunakan bahasa makian dalam konsep interaksi dakwah kepada ribuan jamaahnya. Penelitian ini termasuk jenis kualitatif deskriptif dengan menggunakan kajian sosiolinguistik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, simak dan catat. Sumber data yang digunakan diambil dari video dakwah Gus Iqdam di media sosial Youtube dan Tiktok. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik simpulan. Berdasarkan analisis data, makian yang digunakan Gus Iqdam disetiap dakwahnya mampu menarik perhatian pendengarnya dan mudah diterima sebagai satu bentuk kritik, humor dan simbol keakraban seorang guru kepada murid yang akhirnya dapat mudah diterima jamaahnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Copyrights © 2024