Penelitian ini berkaitan dengan fenomena mural di Surakarta yang dijadikan sebagai sarana untuk dimanfaatkan oleh beberapa komunitas dalam mengekspresikan pesan ideologis dan untuk mencapai visi mereka. Penelitian yang berkaitan dengan mural selama ini terfokus pada bidang sosial, politik, dan budaya. Akan tetapi, pada bidang linguistik belum mendapatkan perhatian. Penelitian ini mengkaji relasi simbolik antara gambar dengan makna kalimat pada mural di Surakarta tentang kampanye 3 Capres-Cawapres. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data mengaplikasikan teori semantik deskriptif. Relasi simbolik antara visual dengan nonverbal pada mural memiliki makna yang heterogen. Dari analisis data ditemukan relasi simbolik pada mural, yakni tiga mural bertopik pengkhianatan, tiga mural bertopik harapan, tiga mural dengan topik perjuangan, tiga mural bertema persatuan, satu mural berisi tentang penolakan, dan satu mural bertema pendidikan. Hasil analisis tentang mural memberikan kontribusi bagi masyarakat khususnya respons terhadap kondisi politik Indonesia yang menyangkut beragam bidang kehidupan masyarakat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025