Dunia konstruksi kini bergerak menuju proses yang lebih efisien, akurat, dan digital. Salah satu tahap krusial adalah quantity take-off (QTO), yang berperan dalam estimasi biaya dan penjadwalan. Namun, banyak proyek seperti Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat masih menggunakan metode konvensional yang memakan waktu dan rentan kesalahan. Sebagai solusi, pendekatan digital melalui Building Information Modelling (BIM) dengan Autodesk Revit memungkinkan perhitungan quantity take-off secara otomatis, cepat, serta presisi. Hasil perbandingan antara metode BIM dan metode konvensional menunjukkan konsistensi volume yang selaras. Sementara itu, perbandingan antara metode BIM dan BoQ memperlihatkan deviasi terbesar pada pekerjaan beton terdapat pada struktur pondasi sebesar 16,67%, pada pekerjaan besi deviasi terbesar terjadi pada pelat lantai sebesar 33,71%, dan pada pekerjaan bekisting deviasi terbesar terdapat pada elemen pelat lantai sebesar 19,68%.
Copyrights © 2025