JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025

ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE SLOPE MASS RATING DI CV MITRA ANUGERAH PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT

Shafarudin, Shafarudin (Unknown)
Purwoko, Budhi (Unknown)
Herlambang, Yoga (Unknown)



Article Info

Publish Date
12 Aug 2025

Abstract

Analisis kestabilan lereng menggunakan metode slope mass rating (SMR) di CV Mitra Anugerah Peniraman, Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan yang membutuhkan sumber daya alam seperti batu granodiorit, serta risiko geologi dan keselamatan kerja di industri pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kelas massa batuan menggunakan metode rock mass rating (RMR) dan SMR, serta potensi jenis longsoran yang mungkin terjadi pada lereng tambang. Tahapan penelitian meliputi studi literatur, survei lapangan, pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan data, dan analisis data. Data primer meliputi sampel batuan dan kedudukan kekar. Sedangkan data sekunder meliputi peta geologi, peta topografi, dan peta batas IUP CV Mitra Anugerah Peniraman. Pengolahan data dibagi menjadi data geometri lereng, potensi longsoran, RMR, dan SMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi RMR, massa batuan pada lereng utara dan selatan termasuk dalam kelas II (baik) dengan nilai bobot masing-masing 80,31 dan 79,90. Analisis kinematika menggunakan metode stereografis mengindikasikan potensi longsoran baji di lereng utara dan longsoran guling di lereng selatan. Analisis dengan metode SMR menunjukan kedua lereng tetap di klasifikasikan sebagai kelas II (baik) dengan nilai bobot 80,31 di lereng utara dan 75,70 di lereng selatan, dimana kelas tersebut menunjukkan kondisi batuan yang stabil namun berpotensi longsoran berupa blok. Berdasarkan kedudukan bidang diskontinu dan kedudukan lereng dapat disimpulkan bahwa arah penambangan di lereng utara tidak memerlukan perubahan, sementara lereng selatan direkomendasikan untuk menambah 3 ° arah penambangan guna menghindari arahnya sejajar dengan arah bidang lemah.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...