Keputihan atau flour albus merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami remaja putri. Penanganan non-farmakologis menggunakan bahan herbal seperti daun sirih merah (Piper crocatum) dan kunyit asam telah banyak digunakan secara tradisional, namun bukti ilmiah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun sirih merah dan kunyit asam terhadap flour albus pada remaja putri. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dilaksanakan di TPMB S Kota Tangerang Selatan pada Juli 2025 dengan dua responden berusia 19–22 tahun yang mengalami keputihan fisiologis. Responden pertama diberikan intervensi berupa cebokan air rebusan daun sirih merah dua kali sehari, sedangkan responden kedua diberikan minuman kunyit asam dua kali sehari, keduanya selama 10 hari disertai konseling. Hasil menunjukkan bahwa kedua intervensi sama-sama efektif menurunkan gejala flour albus. Skor gejala pada responden pertama menurun dari 12 (sedang) menjadi 8 (ringan) dan 5 (normal), sedangkan pada responden kedua menurun dari 12 (sedang) menjadi 8 (ringan) dan 6 (normal). Perbandingan kedua intervensi menunjukkan efektivitas yang seimbang, meskipun rebusan daun sirih merah lebih cepat mengurangi keputihan. Temuan ini mendukung penggunaan daun sirih merah dan kunyit asam sebagai alternatif pengobatan non-farmakologis yang aman, efektif, dan mudah diakses untuk mengurangi flour albus pada remaja putri.
Copyrights © 2025