Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna dan nilai spiritual tradisi Marhabanan dalam budaya Melayu sebagai lebih dari sekadar prosesi pemotongan rambut bayi baru lahir, melainkan sebagai bentuk sambutan religius dan sosial yang sarat makna. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi terhadap pelaksanaan Marhabanan di beberapa komunitas Melayu di Sumatera bagian timur. Data dianalisis secara deskriptif melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan guna menemukan nilai-nilai budaya dan religius yang terkandung di dalam tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Marhabanan memiliki fungsi spiritual sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran anak, sekaligus sebagai sarana memperkenalkan bayi kepada lingkungan sosialnya melalui lantunan shalawat dan doa bersama. Selain itu, tradisi ini juga memperkuat solidaritas sosial, mempererat hubungan kekeluargaan, serta menjadi media transmisi nilai-nilai keislaman dan kemelayuan kepada generasi muda. Dengan demikian, Marhabanan tidak hanya berperan sebagai ritual simbolik, tetapi juga sebagai refleksi identitas budaya dan spiritual masyarakat Melayu yang mengintegrasikan unsur agama, tradisi, dan kebersamaan sosial dalam satu kesatuan makna.
Copyrights © 2025