Banyaknya anak remaja yang mengalami anemia. Dampak yang terjadi pada remaja apabila mengalami anemia adalah mengganggu kemampuan belajar, menurunkan kemampuan latihan fisik dan kebugaran tubuh, menurunkan kapasitas kerja individual, menurunkan fungsi imun (kekebalan) tubuh, dan menurunkan kemampuan mengatur suhu tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan tingkat anemia pada remaja putri di MTsN 1 Kota Blitar. Metode dalam penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh remaja putri yang diperiksa Hb pada bulan Maret yang mengalami anemia sedang sejumlah 50 orang, dan besar sampel yang diambil sebanyak 44 responden dengan teknik purposive sampling menggunakan rumus slovin. Instrumen menggunakan kuesioner untuk mengetahui lama masa haid, status gizi,pengetahuan, dan asupan zat besi. Penelitian berdistribusi ordinal peneliti menggunakan uji regresi ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lama haid sebesar 0,879 dengan sig. 0,348 (> 0,05), variabel status gizi sebesar 0,231 dengan sig. 0,631 (>0,05), dan variabel tingkat pengetahuan sebesar 4,407 dengan sig. 0,021 (>0,05) dan variabel asupan gizi sebesar 11,575 dengan sig.0,001 (< 0,05). Artinya hal ini menunjukkan faktor tingkat pengetahuan dan asupan zat gizi berhubungan dengan tingkat anemia. Sedangkan lama haid dan status gizi tidak berhubungan dengan tingkat anemia. Untuk peneliti selanjutnya dapat dikembangkan dengan memberikan intervensi berkaitan dengan pengetahuan meliputi konseling secara individu atau kelompok serta memberikan program menu bekal sehat untuk meningkatkan asupan zat besi pada remaja putri
Copyrights © 2024