Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi urin, kerja insulin atau keduanya. Tingkat kepatuhan dalam minum obat sangat berpengaruh terhadap kesuksesan pengobatan diabetes melitus, dengan studi menunjukkan kepatuhan DM tipe 1 berkisar 70-83% dan tipe 2 sekitar 64-78%. Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar gula darah, penggunaan glukosa dalam otot yang tidak memerlukan insulin. aktivitas fisik teratur, seperti jalan kaki, adalah salah satu cara efektif untuk mengelola diabetes. Mengetahui Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Gula Darah Pasien DM tipe II di Poli Penyakit Dalam RSUD Hanau Kalimantan Tengah. Jenis Penelitian adalah Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini 67 orang dengan purposive sampling. Populasi yang diambil yaitu pasien dengan diabetes mellitus tipe II. Instrumen yang digunakan adalah MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) dengan validitas konstruk MMAS-8 sebesar r = 0,38 (p < 0,001). Uji reliabilitas internal dengan Cronbach’s Alpha = 0,83. Kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) menunjukkan korelasi moderat dengan accelerometer dan IPAQ (r = 0,48–0,65). Nilai Cronbach’s Alpha GPAQ versi Indonesia = 0,76–0,83 menandakan konsistensi internal yang baik. Berdasarkan hasil Penelitian menggunakan uji spearman Rank menunjukan nilai yang signifikan sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan minum obat terhadap kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus di Poli Penyakit Dalam begitu juga dengan aktivitas fisik nilai yang didapat signifikan sebesar 0.003 yang lebih kecil dari 0.05 sebagai taraf yang telah ditentukan (p value < α) sehingga hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik terhadap kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus di Poli Penyakit Dalam.
Copyrights © 2025