Pola kehidupan sosial orang dulu sangatlah baik, di mana satu sama lain saling membantu. Setiap orang pun saling membaur dan menjalin komunikasi yang harmonis. Namun tidak bisa dipungkiri juga jika sifat negative selalu ada dalam diri manusia. Salah satunya adalah sifat manusia dalam hal kesetiaan, yang mana kalau kita lihat di kehidupan sehari-hari, banyak sekali yang tidak bisa menjaga ucapan/ janji yang pernah diucapkan oleh seseorang. Terkait sifat kesetiaan inilah, penata menuangkannya ke dalam Garapan tari kreasi baru, yang berbentuk tari bebancihan yang berjudul Tresna Smara. Kata Tresna Smara diambil dari Bahasa sansekerta yang artinya: Tresna artinya cinta, kasih dan sayang sedangkan Smara artinya asmara, cinta. Sehingga bisa diartikan cinta kasih. Karya tari kreasi baru Tresna Smara merupakan sebuah karya tari yang di hasilkan sesuai dengan perkembangan jaman, dengan mengambil bentuk tari bebancihan, dengan bertemakan percintaan. Garapan mengambil tema kesetiaan dengan menggambarkam cerita tentang percintaan Sampik Ingtai, dari mereka bertemu sampai mengikat janji. Garapan ini menampilkan sifat kesetiaan seseorang terhadap janji yang sudah diucapkan, yang tertuang dalam Panca Satya, yaitu Satya Semaya. Maksud dan tujuan garapan seni ini seorang pencipta mampu menuangkan nilai-nilai yang perlu diresapi oleh masyarakat dan dapat dijadikan pedoman dalam lingkungan masyarakat tersebut. Garapan Tari ini memiliki dua rumusan penciptaan, antara lain: 1) Bagaimana wujud dan konsep satya semaya pada garapan tari ini, 2) Apa makna filosofis dan pesan dari penggambaran Satya Semaya dalam tari tersebut. Metode yang dipergunakan dalam Garapan ini adalah teori/metode dari Alma Hawkin dalam bukunya yang berjudul Creating Through Dance.Teori tersebut diterjemahkan oleh Y.Sumandiyo Hadi dalam bukunya Mencipta Lewat Tari, yang menyebutkan tiga tahapan penting dalam penciptaan tari, yakni Tahap penjajagan (eklsplorasi), tahap percobaan (Improvisasi) dan Tahap Pembentukan (Forming). Pesan yang terkandung dalam garapan ini adalah bahwa kita sebagai manusia, harus memiliki rasa kesetiaan terhadap semua pihak. Aktualisasi dari tari Tresna Samara ini mengajarkan kita bahwa cinta sejati tidak cukup hanya dengan perasaan, tetapi harus disertai dengan ketulusan hati, kejujuran, dan tanggung jawab.
Copyrights © 2025