Ketersediaan sumber daya energi fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara semakin menipis serta tidak dapat diperbarui, sehingga pengembangan energi terbarukan menjadi solusi penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi bioetanol dari dua jenis biomassa lignoselulosa, yaitu tongkol jagung dan kulit singkong, melalui proses Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) dengan penambahan Aspergillus niger. Variabel bebas yang digunakan adalah waktu fermentasi (3–7 hari) dan massa ragi (2% dan 4% m/v). Hasil fermentasi dimurnikan melalui proses distilasi, kemudian dianalisis menggunakan refraktometer dan Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) untuk mengetahui kadar etanol yang dihasilkan. Hasil terbaik dari tongkol jagung diperoleh pada indeks bias sebesar 1,3498 dengan kadar etanol 52% (refraktometer) dan 66,02% (GC-MS). Sementara itu, kulit singkong menghasilkan indeks bias tertinggi sebesar 1,3510 dengan kadar etanol 56% (refraktometer) dan 48,41% (GC-MS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik tongkol jagung maupun kulit singkong memiliki potensi sebagai bahan baku bioetanol, dengan variasi waktu fermentasi dan massa ragi yang berpengaruh terhadap kualitas bioetanol yang dihasilkan.
Copyrights © 2025