Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SINTESIS KATALIS KARBON AKTIF CANGKANG BIJI KARET DIIMPREGNASI CaO DAN KOH UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH Raka Ade Dwi Cahaya; Fadarina HC; Mustain Zamhari
KINETIKA Vol. 13 No. 02 (2022): KINETIKA 01072022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of catalysts is very influential in the production of biodiesel because it can accelerate the production of biodiesel. The catalysts that are often used to make biodiesel are homogeneous base catalysts such as NaOH and KOH. The use of alkaline catalysts is faster than acid catalysts, so alkaline catalysts are more often used. Homogeneous catalysts have the disadvantage that they are difficult to separate. Disadvantages are overcome by using heterogeneous catalysts. The problem encountered when using heterogeneous catalysts is the diffusion process, so the heterogeneous catalyst must have a large surface area. The material with a large surface area that has the potential to be part of the catalyst is activated carbon from rubber seed shell. Activated carbon cannot directly used as a catalyst in the production of biodiesel because it does not have an active site, so activated carbon needs to be prepared by impregnation of the active site onto the surface of activated carbon such as CaO and KOH. This research varying the mixture ratio when impregnation between activated carbon CaO and KOH and then tested on the production of biodiesel for check the activity and selectivity of catalyst. The best CaO:AC ratio in the synthesis of CaO/KOH/AC catalysts is (2.5 : 7.5) with the best KOH concentration of 25% which produces a yield of 96.4%. The biodiesel produced using a CaO/KOH/AC catalyst has met several parameters of SNI 7182:2015, where the catalyst with the best yield produces a density of 0.866 gr/ml, a viscosity of 4.00 cSt, a flash point of 162.6 and a cetane number of 75.5.
Pembentukan Gas Metan dari Karbon Dioksida Menggunakan Katalis Ni/Al2O3 dengan Penambahan Mn Sebagai Promotor Jihan Syahira Syifa Friema; Robert Junaidi; Mustain Zamhari
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i4.6776

Abstract

Carbon dioxide (CO2) emissions are a type of greenhouse gas emission which is the main factor in the emergence of the global warming phenomenon. Based on the total CO2 emissions released, there are 3 components that most influence high CO2 emissions, namely the electricity sector (42%), transportation (23%) and housing (6%). The trend of increasing CO2 will continue if no preventive measures are taken globally. One of these preventive efforts is to convert carbon dioxide (CO2) into methane (CH4), or known as the methanation process of carbon dioxide. In the field of fuel, the conversion of carbon dioxide into methane gas has more advantages in terms of thermodynamics. One of the factors that determine the methanation process is the activity of the catalyst. The catalyst used in this study was the Ni/Al2O3 catalyst. Ni/Al2O3 catalyst is a catalyst that has good performance in the methane formation process. However, the Ni/Al2O3 catalyst has disadvantages, one of which is that it is susceptible to carbon deposition and sintering on the catalyst. One way to improve catalyst stability performance is by adding a promoter. This research was carried out by varying the temperature, the amount of Ni/Al2O3 catalyst and adding a promoter to give structural changes to the catalyst. The results showed that the temperature and the amount of catalyst affect the amount of CH4 formed, and the addition of manganese (Mn) initiator can affect the pore structure of the catalyst.
Preparation of NaOH/CaO Superbase Catalysts from Limestone for the Biodiesel Production Sintia Muharani; Mustain Zamhari; Erwana Dewi
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v12i3.72750

Abstract

Kebutuhan energi yang semakin meningkat menuntut penemuan energi baru dan terbarukan, salah satunya adalah biodiesel dari minyak tanaman atau lemak hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biodiesel alternatif dari minyak jelantah melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis CaO modifikasi. Proses preparasi katalis CaO dari batu kapur melibatkan kalsinasi pada suhu 700°C, 800°C, dan 900°C. Katalis CaO superbasa diperoleh dengan perendaman dalam larutan amonium karbonat dan dipanaskan kembali pada suhu 900°C. Penelitian ini mencakup uji coba dengan variasi waktu dan suhu reaksi untuk memahami peran katalis dalam proses pembuatan biodiesel. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa katalis yang dikalsinasi pada suhu 900°C selama 4 jam memberikan hasil paling optimal, dengan intensitas 1656,88 yang mengindikasikan dominasi senyawa CaO. Penggunaan katalis CaO superbasa menghasilkan biodiesel dengan konversi mencapai 99,9% dan kadar ester mencapai 98,82%-99,07%. Biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar SNI untuk densitas dan titik nyala, namun viskositas masih berada di bawah standar. Analisis kinetika reaksi transesterifikasi menunjukkan bahwa efisiensi reaksi dipengaruhi oleh penggunaan katalis CaO modifikasi. Prosedur percobaan juga meliputi penentuan kandungan asam lemak bebas pada minyak jelantah, yang berhasil memenuhi standar industri dengan FFA maksimal 1%. Selain itu, yield biodiesel dipengaruhi oleh perbandingan mol minyak terhadap metanol dan konsentrasi katalis.
Karakterisasi Elektrolit Biobaterai Berbasis Kulit Nanas dengan NaCl sebagai Penguat Konduktivitas dan NaOH sebagai Pelarut Aprilia, Luraselly Arda; Mustain Zamhari; Muhammad Yerizam
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 4 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i4.23642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi limbah kulit nanas (Ananas comosus) sebagai bahan baku elektrolit biobaterai ramah lingkungan. Kulit nanas mengandung senyawa elektrolit alami seperti asam organik dan gula yang dapat menghasilkan energi listrik melalui reaksi redoks. Untuk meningkatkan kinerja biobaterai, ditambahkan NaCl sebagai penguat konduktivitas dan NaOH sebagai pelarut bahan organik. Variasi yang digunakan meliputi konsentrasi NaOH (0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 M), NaCl (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 M), serta massa kulit nanas (5, 10, 15 gram). Pengujian dilakukan dengan pengukuran tegangan, arus, daya, pH, konduktivitas, serta waktu nyala beban berupa lampu LED dan kipas kecil. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi 10 gram kulit nanas, NaOH dengan konsentrasi 0,5 M dan NaCl dengan konsentrasi 2,5 M menghasilkan daya tertinggi sebesar 1478,04 mW dan konduktivitas yang meningkat signifikan, yang berdampak positif pada efisiensi sistem. Arus listrik dan durasi nyala beban meningkat seiring dengan peningkatan konduktivitas polusi. Selain itu, elektroda tembaga-aluminium (Cu-Al) menunjukkan kinerja yang baik dalam mendukung reaksi elektrokimia. Dengan demikian, kulit nanas terbukti memiliki potensi besar sebagai bahan alternatif elektrolit, dan penambahan NaCl serta NaOH secara optimal dan dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja biobaterai.
SOSIALISASI PEMANFAATAN CANGKANG BIJI KARET MENJADI BIO BRIKET DI DESA GELEBAK, DALAM KABUPATEN BAYUASIN Muhammad Yerizam; Cindi Ramayanti; Mustain Zamhari; Feri; Helen Chairunisa; Saqila Putri Aulia
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 3 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Service Activities aim to increase public awareness about the benefits of rubber seed shells and their management. We target the villagers of Gelebak Dalam to equip them with the necessary skills in the management of rubber seed shell utilization. Through these activities, we identify the potential and dangers associated with rubber seed shells and provide practical training on biobriquette production. It is hoped that this initiative can increase the income of the local community and reduce the negative impact of rubber seed shell waste. The results of this service include yield reports, guidebooks, and scientific articles, which will empower residents to produce biobriquettes independently.
SOSIALISASI PENGOLAHAN AIR PAYAU MENJADI AIR BERSIH DI PONDOK PESANTREN NURUL QUR’AN SMA AMANIYAH BETUNG GUNA PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Ramadhani, Dwi; Mustain Zamhari; Akbar Ismi Aziz P; Yulianto Wasiran; Epan Riansyah
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 3 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan air bersih semakin mendesak pada musism kemarau di daerah pedalaman seperti Kecamatan Abab, Kabupaten PALI, seperti Pondok Pesantren Nurul Qur’an SMA Amaniyah Betung masih bergantung pada air payau yang tidak memenuhi standar kesehatan. Kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengolahan air payau menjadi air bersih kepada para santri dan pengurus pesantren. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan dan diskusi mengenai teknologi pengolahan air sederhana, seperti filtrasi menggunakan pasir dan karbon aktif, serta pengenalan teknologi reverse osmosis dan elektrokoagulasi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang pentingnya kualitas air bersih dan bagaimana mengolah air payau agar layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Tantangan yang dihadapi mencakup keterbatasan sumber daya manusia dan biaya, namun metode filtrasi sederhana yang direkomendasikan memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan di lingkungan pondok pesantren. Pengabdian memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu teknik kimia untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat
Pengaruh Waktu Fermentasi dan Massa Ragi Terhadap Bioetanol dari Tongkol Jagung dan Kulit Singkong Melalui Proses SSF Putri, Sabina; Jafriani, Sindy; Leila Kalsum; Mustain Zamhari
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 05 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-October 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i05.24031

Abstract

Ketersediaan sumber daya energi fosil seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara semakin menipis serta tidak dapat diperbarui, sehingga pengembangan energi terbarukan menjadi solusi penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produksi bioetanol dari dua jenis biomassa lignoselulosa, yaitu tongkol jagung dan kulit singkong, melalui proses Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) dengan penambahan Aspergillus niger. Variabel bebas yang digunakan adalah waktu fermentasi (3–7 hari) dan massa ragi (2% dan 4% m/v). Hasil fermentasi dimurnikan melalui proses distilasi, kemudian dianalisis menggunakan refraktometer dan Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) untuk mengetahui kadar etanol yang dihasilkan. Hasil terbaik dari tongkol jagung diperoleh pada indeks bias sebesar 1,3498 dengan kadar etanol 52% (refraktometer) dan 66,02% (GC-MS). Sementara itu, kulit singkong menghasilkan indeks bias tertinggi sebesar 1,3510 dengan kadar etanol 56% (refraktometer) dan 48,41% (GC-MS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik tongkol jagung maupun kulit singkong memiliki potensi sebagai bahan baku bioetanol, dengan variasi waktu fermentasi dan massa ragi yang berpengaruh terhadap kualitas bioetanol yang dihasilkan.