Etnofisika merupakan pendekatan interdisipliner yang bertujuan mengaitkan konsep-konsep fisika dengan praktik budaya lokal masyarakat, sehingga mampu menjembatani pemahaman sains dalam konteks tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penerapan konsep fisika, khususnya konsep momentum dan impuls, pada alat tradisional merontokkan padi yang dikenal dengan sebutan penggabah di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Alat ini masih digunakan oleh sebagian petani sebagai bagian dari proses pascapanen padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung aktivitas petani di lapangan dan wawancara mendalam terhadap pelaku tradisi menggabah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik menggabah, yaitu memukulkan ikatan padi ke permukaan keras seperti batu atau kayu, merupakan bentuk penerapan prinsip impuls, di mana gaya bekerja dalam waktu tertentu untuk mengubah momentum bulir padi sehingga terlepas dari tangkainya. Selain itu, aktivitas ini juga melibatkan konsep tumbukan, gaya, dan perpindahan energi. Meskipun tidak didasari oleh pemahaman teori fisika secara formal, masyarakat secara intuitif telah menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini menegaskan bahwa pengetahuan lokal memiliki nilai edukatif tinggi dan dapat dijadikan sumber pembelajaran fisika kontekstual di sekolah.
Copyrights © 2025