<![CDATA[Strategi pengembangan bisnis Kopi Luwak pada UMKM Satria Luwak Coffee di Gianyar, Bali, dalam konteks persaingan usaha, kebijakan hukum UMKM, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Isu pokok permasalahan terletak pada bagaimana pelaku UKMKM mampu mempertahankan daya saing di tengah dominasi korporasi besar, keterbatasan modal, serta tuntutan penerapan prinsip keberlanjutan dan etika bisnis dalam industri kopi premium. Secara yuridis, penelitian ini menganalisis penerapan prinsip-prinsip hukum persaingan usaha sehat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, serta Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menekankan keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Objek penelitian difokuskan pada praktik manajerial dan hukum bisnis UMKM Satria Luwak Coffee yang mengintegrasikan inovasi produk, digital marketing, branding berbasis kearifan lokal, dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam membangun model bisnis yang adaptif dan berdaya saing global. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis-empiris dengan metode kualitatif, yang mengombinasikan kajian normatif hukum dengan temuan lapangan untuk memahami dinamika sosial, ekonomi, dan hukum yang memengaruhi pengembangan bisnis kopi luwak di sektor agrowisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan UMKM Satria Luwak Coffee mencerminkan penerapan prinsip fair competition dan efisiensi pasar dalam koridor hukum ekonomi. Penerapan inovasi digital melalui media sosial, branding berbasis nilai lokal, serta perlindungan merek dan indikasi geografis terbukti meningkatkan daya saing sekaligus memperkuat posisi hukum produk di pasar global. Penelitian ini menegaskan bahwa sinergi antara hukum, inovasi, dan kearifan lokal menjadi faktor kunci dalam membangun keberlanjutan ekonomi kreatif berbasis masyarakat.]]>
Copyrights © 2025
