Penelitian ini meneliti potensi campuran dye alami yang mengandung pigmen antosianin dan klorofil untuk aplikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Dua kombinasi spesifik yang diteliti yaitu: dye dari kulit buah naga (Hylocereus undatus) dicampur dengan daun binahong (Anredera cordifolia), serta dye dari kol ungu (Brassica oleracea) dengan pakcoy (Brassica rapa). Proses ekstraksi dilakukan menggunakan etanol sebagai pelarut melalui metode maserasi dan larutan yang telah di ekstraksi kemudian dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infra-Red) dan UV-Vis (Ultra-Violet – Visible). Analisis FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi penting seperti hidroksil, karbonil, dan karboksil dalam masing – masing campuran dye. Sementara itu, analisis UV-Vis menunjukkan bahwa dye campuran kulit buah naga dan binahong memiliki penyerapan cahaya yang lebih kuat pada λ = 537 nm dibandingkan dengan dye campuran kol ungu dan pakcoy pada λ = 540 nm. Kedua campuran ini menunjukkan luas penyerapan di seluruh spektrum tampak (400–700 nm), yang merupakan faktor penting untuk penyerapan cahaya yang lebih efisien. Kemudian, nilai bandgap yang dihasilkan adalah 2,10 eV untuk dye campuran kulit buah naga dan binahong, sementara itu 2,48 eV untuk dye campuran kol ungu dan mengindikasikan potensi transfer muatan yang lebih baik. Kemudian uji kompatibilitas dye dengan lapisan TiO₂ menunjukkan bahwa dye mampu meningkatkan absorbansi material semikonduktor, menunjukkan potensinya sebagai fotosensitizer dalam DSSC. Hasil-hasil membuktikan bahwa campuran dye alami sangat berpotensi sebagai material alternatif dari dye sintetis dalam teknologi DSSC, sekaligus mendukung pengembangan solusi fotovoltaik yang lebih ramah lingkungan.
Copyrights © 2025