Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Electrical Characteristic Analysis of Reduced Graphene Oxide in Pt-Free DSSC Using Single Diode Model and Electrochemical Impedance Spectroscopy Aprilia, Annisa; Yuliasari, Fitri; Siregar, R.E; Syakir, Norman; Bahtiar, Ayi; Safriani, Lusi; Hidayat, Sahrul; Hanipah, Iip; Fitrilawati, Fitrilawati
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v12i2.54272

Abstract

We studied the characteristic of reduced graphene oxide (rGO) as a counter electrode (CE) in Pt-free dye-sensitized solar cell (DSSC) using single diode model equation based on current density-voltage (J-V) measurement. The electrical characteristics of DSSC was investigated by electrochemical impedance spectroscopy (EIS) in order to knowing the catalytic properties of rGO as counter electrode. The rGO thin film as CE was deposited on fluorine-doped tin oxide (FTO) substrate and stacked with FTO/TiO2/ruthenium dye/mosalyte/rGO/FTO DSSC structure. The rGO film was obtained from GO (graphene oxide) film that was thermally reduced at 200°C for one hour under argon flow. The performance of DSSC with rGO as CE was characterized by current-voltage measurement and the interface between each layer was observed by Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS).   The device efficiency (η) of DSSC that used GO and rGO film as CE are 0.09% and 3.43%, respectively. DSSC parameters such as series resistance (RS) shunt resistance (RSH), and ideality factor (n) were obtained from J-V curve which analyzed using single diode model equation. All samples have a Rs value of 2 indicates that all devices have a good ohmic contact. The RSH of device using rGO-1mg/ml is increase (from 2850 to 3670 Ω.cm2) compared with GO indicate that thermal reduction is successes. The rGO film shows a comparable performance to Pt-conventional CE thus it is a good candidate as alternative of DSSC counter electrode.
Karakteristik Nata De Soya dari Whey Tahu dengan Penambahan Gula Semut Aren Menggunakan Acetobacter xylinum Alayda, Vivi Rahma; Yuliasari, Fitri; Hasannah, Cintiya Septa
SCISCITATIO Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Number 2, January 2024 (Online First)
Publisher : Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/sciscitatio.2024.52.176

Abstract

Tahu merupakah produk olahan kedelai yang menghasilkan limbah berupa padatan dan cairan. Limbah cair atau Whey yang tidak diolah berpotensi untuk mencemari lingkungan sehingga perlu adanya pengolahan terhadap limbah tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pembuatan Nata de Soya berbahan dasar limbah cair tahu dengan metode fermentasi bakteri Acetobacter xylinum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik Nata de Soya yang dihasilkan dari limbah cair tahu dengan penambahan gula semut aren. Karakterisasi Nata de Soya dilakukan dengan pengujian kadar serat kasar menggunakan metode gravimetri, kadar air dengan metode thermogravimetri, ketebalan dengan pengukuran jangka sorong, rendemen dengan perhitungan berat dan volume bahan, Total Coliform dengan metode Chromocult Coliform Agar (CCA), serta Food Security dengan metode Colorimetric dan Colorimetric-Sulfanilic Acid. Variasi penambahan gula semut aren adalah 2,8%(b/v), 4,2% (b/v), dan 4,6% (b/v). Nata de Soya dengan variasi gula 4,6% (b/v) memiliki kadar air paling maksimal yaitu 97,82%, rendemen 21,20%, dan tebal 0,45 cm. Kadar serat maksimal dihasilkan pada variasi gula 2,8% (b/v) sebesar 1,18%. Nata de Soya menunjukkan kadar Coliform sebanyak 7 g dan positif mengandung nitrit pada uji Food Security.
Sosialisasi Pengolahan Limbah Sekam Padi Menjadi Biochar di Desa Telukambulu, Kec, Batujaya, Kab. Karawang, Jawa Barat Yuliasari, Fitri; Nuraini, Umi; Rahomaful Aeni, Alfieta; Vita Rika, Safira; Nur Fadila, Salsabil Intan
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 2 No. 2 (2024): Renata - Agustus 2024
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.60

Abstract

Biochar adalah sejenis arang yang terbuat dari limbah biomassa, contohnya yaitu sekam padi dan tongkol jagung. Biochar dapat memperbaiki kualitas tanah sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian. Desa Telukambulu sebagai penopang pertanian di Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang, Jawa Barat mempunyai potensi untuk memanfaatkan limbah organik pertanian sebagai biochar. Sosialisasi pengolahan limbah pertanian sebagai biochar bertujuan untuk memberikan banyak manfaat kepada masyarakat salah satunya adalah menambah pendapatan masyarakat dalam mengolah limbah pertanian sehingga memiliki nilai jual, meningkatkan kesuburan tanah pertanian, meningkatkan retensi air dan pengurangan emisi gas rumah kaca akibat limbah pertanian yang dibakar di lahan terbuka. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah perwakilan setiap ketua RT di Desa Telukambulu dengan metode diskusi dan demonstrasi pembuatan biochar secara sederhana. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi manfaat dari biochar, pembuatan biochar dan menunjukkan contoh biochar dari hasil pembakaran dengan metode tertutup dengan peralatan yang sederhana sehingga dapat ditiru dan diaplikasikan oleh masyarakat. Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Telukambulu dapat memanfaatkan limbah sekam padi menjadi sesuatu yang bernilai jual dan memberikan keuntungan dari segi ekonomi, produktivitas tanaman serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Pencegahan Dampak Negatif Paparan Pestisida dari Aktivitas Pertanian Melalui Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Rahmat, Natasya Shafira Putri; Umam, Hilman Imadul; Mahendra, Bhisma; Widianto, Eri; Yuliasari, Fitri; Aeni, Alfieta Rohmaful; Nuraini, Umi; Fauji, Najmudin; Sobur, Susilawati; Wilda, Saniatun; Hasanah, Putri Nur
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.5280

Abstract

Desa Telukambulu di Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, memiliki luas wilayah lahan pertanian sawah sebesar 84%, hal ini menjadi tantangan para petani dalam pengelolaan pestisida. Penggunaan pestisida yang tinggi akan memberikan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa 41,7% petani di Desa Telukambulu tergolong dalam kelompok lanjut usia. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan pemahaman para petani tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam penggunaan pestisida. Edukasi K3 serta sosialisasi menggunakan media promosi kesehatan dilakukan untuk mencegah dampak negatif paparan pestisida. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pada saat pretest, pemahaman responden terkait penggunaan pestisida hanya mencapai 36%. Namun, setelah dilakukan sosialisasi, terjadi peningkatan signifikan,dengan rata-rata nilai postest mencapai lebih dari 90%. Peningkatan tersebut mencerminkan pemahaman petani yang lebih memperhatikan aspek K3 dalam penggunaan pestisida. Perubahan ini diharapkan dapat menjadikan para petani sebagai agen perubahan yang berperan dalam pengelolaan pestisida yang berkelanjutan dalam pelestarian lingkungan. Pada akhirnya hal ini akan membentuk masyarakat yang lebih peka terhadap dampak pestisida, mendukung praktik pertanian yang lebih aman, serta mengurangi risiko bagi kesehatan.
KARAKTERISTIK PIGMEN ANTOSIANIN DARI EKSTRAK KOL UNGU (BRASSICA OLERACEA) DAN UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS L.POIR) SEBAGAI ZAT WARNA PENYERAP CAHAYA UNTUK SEL SURYA JENIS DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Salsabila, Riesya Sagita Salsabila; Pambudi, Teguh; Perdani, Meka Saiman; Yuliasari, Fitri
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 3 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i3.45849

Abstract

Zat warna atau dye, berfungsi sebagai senyawa yang menyerap cahaya matahari dan menghasilkan elektron yang kemudian diteruskan ke lapisan semikonduktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karaktersitik pigmen antosianin yang diekstrak dari bahan lam, yaitu kol ungu (Brassica Oleracea) dan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.Poir), sebagai dye-sensitizer pada sel surya jenis Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC). Pigmen antosianin dipilih karena kemampuannya menyerap cahaya dalam spektrum yang luas, sifatnya yang ramah lingkungan, dan ketersediaannya yang melimpah di alam. Ekstraksi pigmen dilakukan menggunakan pelarut etanol, dan karakterisasi dilakukann dengan Fourier-Transform Infared Spectroscopy (FTIR) dan UV-Visible Spectroscopy (UV-Vis). Hasil analisis FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi O-H, C-H, C=C, C=O dan C-O pada ekstrak kol ungu dan ubi jalar ungu, yang sesuai dengan struktur pigmen antosianin. Analisis UV-Vis menunjukkan puncak serapan pada panjang gelombang 544,5 nm untuk kol ungu dan 542,5 nm untuk ubi jalar ungu. Selain itu, nilai bandgap energy yang diperoleh menunjukkan potensi penggunaan pigmen ini dalam DSSC, dengan nilai bandgap 1,992 eV untuk kol ungu dan 2,043 eV untuk ubi jalar ungu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pigmen antosianin dari bahan alam memiliki potensi sebagai dye-sensitizer yang efektif dan ramah lingkungan dalam pengembangan DSSC
Sintesis dan Karakterisasi Membran Ultrafiltrasi Termodifikasi Kitosan-Silika Alfiludin, Kamila; Dampang, Sarah; Yuliasari, Fitri; Hakim, Muhammad Fahmi
TEKNIKA Vol. 19 No. 3 (2025): Teknika September 2025
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15687792

Abstract

Limbah indutsri yang mengandung ion logam berat dapat mencemari lingkungan dan berdampak pada kesehatan. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan solusi alternatif yaitu dengan penggunaan teknologi filtrasi. Pengembangan membran ultrafiltrasi berbahan dasar kitosan dan silika, yang dimodifikasi dengan Polivinil Alkohol (PVA) dan Polietilen Glikol (PEG), bertujuan untuk mengurangi kandungan logam berat dalam limbah industri. Formulasi membran dikembangkan melalui metode trial and error, kemudian dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk identifikasi gugus fungsional, Brunauer-Emmett-Teller (BET) untuk analisis luas permukaan dan pori membran, serta uji swelling untuk mengukur kapasitas penyerapan air. Hasil uji FTIR menunjukkan keberadaan gugus silanol (Si-OH) pada rentang 3268-3290 cm⁻¹, yang berperan dalam interaksi dengan ion logam. Analisis BET mengonfirmasi bahwa membran yang dikembangkan memenuhi karakteristik ultrafiltrasi. Selain itu, membran dengan komposisi kitosan 3 gram dan silika 3 ml menunjukkan performa optimal serta kapasitas swelling yang tinggi, sehingga meningkatkan efektivitas proses filtrasi. Dengan daya tahan dan stabilitas yang baik, membran ini berpotensi untuk diaplikasikan dalam pengolahan limbah industri guna mengurangi kandungan logam berat secara efektif.
Photocatalytic Degradation of Diazinon in Aqueous Solutions Using ZnO Under Visible Light Irradiation: An Advanced Oxidation Process Approach Umam, Hilman Imadul; Pambudi, Teguh; Widianto, Eri; Yuliasari, Fitri; Putri, Fajar Amelia Rachmawati; Nandira, Rantika Sekar; Utami, Marsah Rahmawati
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 9 No. 3 (2025): September
Publisher : Magister Program of Material Science, Graduate School of Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/ijems.2025.9.3.105-114

Abstract

Diazinon is a commonly used organophosphate insecticide in agriculture, but its persistence in water and soil presents significant health and environmental concerns. This study investigates the photocatalytic removal of diazinon from aqueous solutions using zinc oxide (ZnO) nanoparticles activated by visible light irradiation. ZnO was chosen due to its excellent photocatalytic properties, including a direct band gap (~3.1 eV), strong oxidative capability, chemical stability, and non-toxic nature, making it a superior candidate for visible-light-driven environmental remediation. Photocatalytic degradation under sunlight was also assessed for comparison. Key operational parameters, such as photocatalyst dosage, solution pH, initial diazinon concentration, and irradiation time, were systematically optimized. The highest degradation efficiency degradation was achieved with 20 mg of ZnO, neutral pH, 30 mg/L an initial concentration, and 60 minutes of irradiation. Kinetic analysis revealed that the process followed zero-order reaction kinetics (k = 1.118; R2 = 0.9962). Notably, visible light irradiation was more effective than sunlight in degrading diazinon. These findings provide important details about the potential of ZnO nanoparticles as an efficient, low-cost, and environmentally friendly photocatalyst for remediating pesticide-contaminated water under sustainable energy conditions.