Sampah menjadi masalah umum yang semakin kompleks, terutama di wilayah padat penduduk, di mana sampah rumah tangga dominan. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan pemilahan sampah menyebabkan penumpukan sampah bercampur yang membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap serta pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran udara. Selain itu, sampah menumpuk juga menyebabkan banjir, seperti di Desa Sukamenak, di mana saluran drainase tersumbat akibat sampah sehingga air sulit mengalir dan sering meluap. Kegiatan pengabdian masyarakat di desa ini menggunakan pendekatan edukasi dan teknologi tepat guna, seperti pembuatan lubang resapan biopori, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Observasi menunjukkan sampah campuran yang tidak dapat didaur ulang dan titik genangan air yang menyebabkan banjir. Edukasi dan implementasi bersama pemerintah desa dan tim KKNMT membantu menyelesaikan masalah sampah organik dan banjir. Diharapkan kegiatan ini berkelanjutan dengan pendampingan dan kolaborasi instansi terkait
Copyrights © 2025