Artikel ini mengkaji potensi kesenian Tundang, salah satu bentuk sastra lisan berupa pantun berdendang khas Kalimantan Barat, sebagai sumber pembelajaran sastra lisan di SDN 05 Pontianak Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi metode penerapan Tundang dalam pembelajaran, manfaat yang diperoleh siswa, serta tantangan yang dihadapi selama proses pelaksanaan. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis bagaimana Tundang digunakan sebagai sumber belajar sastra lisan untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa, memperkenalkan budaya lokal, dan menanamkan nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tundang mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif, melatih kemampuan berbicara, menulis, dan memahami sastra. Selain itu, Tundang memberikan dampak positif terhadap pengembangan karakter siswa, seperti rasa percaya diri dan apresiasi terhadap budaya lokal. Namun, beberapa tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan keterampilan guru dalam membawakan Tundang masih perlu diatasi. Artikel ini menyarankan adanya pelatihan guru, dokumentasi tradisi Tundang, dan kolaborasi antar pihak terkait untuk memastikan pelestarian seni tradisional ini.
Copyrights © 2025