Polifarmasi merupakan penggunaan lima obat atau lebih setiap hari. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yang umumnya membutuhkan obat tambahan untuk penyakit penyerta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji korelasi antara polifarmasi dan kepatuhan pengobatan pada pasien DMT2 yang dirawat di RSUD Jaraga Sasameh dengan rancangan cross sectional. Data penelitian ini berasal dari survei kepatuhan dan rekam medis, kemudian untuk analisis data menggunakan uji Chi-Square. Sebagian besar pasien polifarmasi mengkonsumsi lima hingga enam obat per resep. Nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05) menunjukkan korelasi signifikan antara polifarmasi dan kepatuhan.Pasien tanpa polifarmasi lebih patuh dibandingkan dengan pasien yang menjalani polifarmasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa polifarmasi mempengaruhi kepatuhan pasien, sehingga diperlukan peningkatan peran apoteker dalam evaluasi rasionalitas terapi, konseling serta penguatan kolaborasi antar tenaga Kesehatan dan sistem pemantauan kepatuhan untuk mendukung keberhasilan pengobatan pasien DMT2.
Copyrights © 2025