Pengolahan limbah masyarakat maupun industri yang buruk dan kendala administrasi yang dialami Pemerintah India telah memperburuk masalah sanitasi di Sungai Yamuna. Sejak 1992, Jepang memberikan foreign aid kepada India melalui program Yamuna Action Plan (YAP) untuk membantu mereka dalam menangani masalah sanitasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab mengapa Jepang memberikan foreign aid dalam YAP selain dari alasan strategisnya melalui konsep foreign aid sebagai kebijakan luar negeri. Dengan menggunakan motif foreign aid menurut Riddell, penulis meneliti YAP Jepang kepada India berdasarkan hubungan secara historis dan bantuan inisiatif untuk mencapai pembangunan negara penerima. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tujuan deskriptif yang menggunakan data kepustakaan sekunder dalam menganalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa YAP diluncurkan, di antaranya, karena 1) sejarah masuknya Buddhisme ke Jepang, perdagangan India-Jepang, serta hubungan perceived India-Jepang; dan 2) niat Jepang membantu India mencapai tujuan pembangunannya yang didasari oleh nilai budaya/norma sanitasi dengan kapasitas pengaturan sanitasi Jepang. Corak kedua motif ini ditemukan mencolok dalam narasi-narasi hubungan bilateral Jepang-India dalam proyek YAP.
Copyrights © 2024