Latar belakang penelitian ini berangkat dari meningkatnya kasus stres, kecemasan, dan depresi pada mahasiswa yang disebabkan oleh tekanan akademik, sosial, maupun pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam makna dukungan sosial bagi mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental di lingkungan perguruan tinggi. Untuk memahami fenomena tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis yang menekan pengalaman subjektif individu dalam memaknai dukungan sosial yang mereka terima. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap 3 siswa yang mengalami tekanan psikologis, kemudian dianalisis secara tematik untuk menemukan esensi pengalaman mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dimaknai sebagai bentuk kepedulian, empati, dan penerimaan dari orang-orang terdekat yang memberikan rasa aman, nyaman, dan kepercayaan diri bagi peserta didik. Dukungan sosial tidak hanya dipahami sebagai bantuan fisik atau materi, tetapi juga sebagai kehadiran emosional yang membantu siswa merasa tidak sendirian dan mampu bangkit dari kesulitan. Bentuk dukungan yang ditemukan meliputi dukungan emosional, nasional, instrumental, penghargaan, dan spiritual, dengan sumber utama berasal dari keluarga, teman sebaya, dosen, serta lingkungan kampus. Dukungan sosial berfungsi sebagai pelindung terhadap stres (buffering effect), memperkuat resiliensi, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi institusi pendidikan dalam mengembangkan strategi pendampingan yang empatik, humanis, dan berorientasi pada kesehatan mental siswa secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025